Install Debian ETC 4.0

Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya.

Gambar 1 Welcome to debian etch

Berikut proses instalasi debian etch dalam mode GUI.
Tekan F1 untuk masuk ke menu help index sebagai hot key untuk menampilkan parameter sistem boot atau proses instalasi debian etch.
Gambar 2 Help index debian etch
Hot key F2 untuk menampilkan persyaratan sebelum instalasi debian seperti kapasitas RAM 32 megabytes, serta kapasitas hardisk 256 megabytes untuk instalasi minimal base system debian etch.
Gambar 3 Prerequisites for installing debian
Hot key F3 merupakan jendela informasi untuk menampilkan seluruh metode instalasi debian etch seperti `install`, `installgui`, `expert`, `expertgui`. Opsi `install` dan `expert` untuk instalasi dengan metode text sedangkan `installgui` dan `expertgui` untuk metode grafik.
Gambar 4 Boot methods
Hot key F4 untuk menampilkan jendela informasi `rescue mode`. `Rescue mode` digunakan untuk booting ke sistem debian etch hanya untuk kasus-kasus tertentu saja seperti boot loader hilang atau tertimpa, sistem crash dan lain lain. Terdapat dua opsi untuk rescue mode yakni `rescue` dan `rescuegui`. `Rescue` untuk mode text dan `rescuegui` untuk mode grafik. Penambahan parameter untuk `rescue mode` dapat dilakukan seperti parameter acpi=off, root=/dev/hdx.
Gambar 5 Rescue mode
Hot key F5 untuk menampilkan jendela informasi `special boot parameters – overview`.
Gambar 6 special boot parameters - overview
Hot key F6 merupakan jendela informasi lebih lanjut untuk `special boot parameters – various hardware`.
Gambar 7 Special boot parameters - various hardware
Hot Key F7 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – various disk drives`.
Gambar 8 Special boot parameters - various disk drives
Hot key F8 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – installation system`.
Gambar 9 Special boot parameters - installation system
Hot key F9 untuk menampilkan jendela informasi `getting help`.
Gambar 10 Getting help
Hot key F10 untuk menampilkan jendela informasi `copyrights and warranties`.
Gambar 11 Copyrights and Warranties
Untuk instalasi debian etch dengan mode grafik dapat menggunakan opsi `installgui` pada prompt `boot:installgui`.
Gambar 12 Boot methods for gui mode
Pilih `Bahasa Indonesia` untuk pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi debian etch. Klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 13 Choose language
Pilih `Indonesia` untuk opsi choose a country, territory or area.
Gambar 14 Choose country
Pilih `American English` untuk opsi select a keyboard layout.

Gambar 15 Select a keyboard layout
Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting seperti gambar 16 berikut.
Gambar 16 Detect and mount CD-ROM
Tahap berikutnya adalah `load installer components from CD-ROM` yang juga dilakukan oleh sistem secara otomatis.
Gambar 17 load installer components from CD
Jika sistem tidak terkoneksi dalam jaringan DHCP maka konfigurasi network akan gagal sehingga harus dilakukan secara manual. Gambar 18 berikut menunjukkan bahwa proses konfigurasi jaringan secara otomatis gagal dilakukan oleh sistem.
Gambar 18 Configure the network
Kemudian lakukan konfigurasi jaringan secara manual dengan memilih opsi `configure network manually`.
Gambar 19 Configure network manually
Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela dialog berikut. Penulis menggunakan IP address 10.182.0.68.
Gambar 20 IP address
Penulis menggunakan netmask 255.255.255.224 pada jendela dialog netmask seperti gambar 21 berikut.
Gambar 21 Netmask
Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan. Penulis menggunakan 10.182.0.66.
Gambar 22 Gateway
Kosongkan opsi `Name server addresses` seperti gambar 2.23 berikut kemudian klik continue untuk melangkah ke proses selanjutnya.
Gambar 23 Name server addresses
Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem debian etch. Penulis menggunakan `debian` sebagai hostname seperti gambar 24 berikut.
Gambar 24 Hostname
Untuk `domain name`, penulis menggunakan `debianIndonesia.org` seperti gambar 25 berikut.
Gambar 25 Domain name
Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual.
Gambar 26 Partition disks
Kemudian sorot hardisk yang akan di partisi atau memilih partisi yang telah disiapkan untuk linux. Jenis partisi yang dibutuhkan oleh debian etch adalah partisi swap dan partisi ext/reiserfs. Sorot opsi `Pri/log 2,1 GB FREE Space` kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 27 Select Hardisk
Selanjutnya sistem akan meminta anda memasukkan ukuran partisi yang akan digunakan sebagai partisi `swap`. Penulis menggunakan 512 MB sebagai partisi swap.
Gambar 28 New size for swap partition
Pada opsi berikut, penulis menggunakan tipe `primary` untuk partisi swap karena hardisk penulis belum terisi dengan partisi lain. Kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 29 Type for the new partition
Pada partition settings, klik ganda `use as` sampai seluruh opsi partisi muncul kemudian pilih jenis `swap area`.

Gambar 30 Partition settings
Klik ganda opsi `done setting up the partition` kemudian klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya seperti gambar 31 berikut.
Gambar 31 Done setting up the partition
Tahap berikutnya adalah pembuatan partisi ext3. Klik ganda opsi `pri/log 1.6 GB FREE SPACE`
Gambar 32 New partition for ext3
Pilih opsi `Create a new partition` untuk pembuatan partisi ext3 journaling kemudian klik continue.
Gambar 33 Create new partition for ext3 journaling file system
Untuk penggunaan partisi ext3 journaling file system, penulis menggunakan ukuran partisi 1.6 GB seperti gambar 34 berikut.
Gambar 34 New partition size for ext3 journaling file system
Pada opsi berikut, penulis menggunakan tipe `primary` untuk partisi ext3 journaling sama halnya dengan partisi swap yang telah dijelaskan sebelumnya.
Gambar 35 Type for new partition ext3 journaling file system
Klik ganda pada opsi `use as: Ext3 journaling file system` untuk pembuatan partisi ext3 journaling file system. Untuk opsi `bootable flag` diset `yes`. Kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 36 Partition setting for ext3 journaling
Klik ganda opsi `finish partitioning and writes changes to disk` untuk proses pembuatan partisi swap dan ext3 journaling file system.
Gambar 37 Finish partitioning and write changes to disk
Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Yes` kemudian klik continue untuk mengakhiri proses pembuatan partisi linux.
Gambar 38 Write the changes to disks
Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu seperti yang tampak pada gambar 2.39 berikut.
Gambar 39 Configure time zone
Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan digunakan pada sistem debian. Klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 40 Set users and password
Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap berikutnya.
Gambar 41 Full name for the new user
Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Gambar 42 Username for your account
Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog sebelumnya.
Gambar 43 Password for new user
Berikut merupakan proses instalasi base system dari debian etch.
Gambar 44 Proses instalasi base system debian etch
Untuk `use a network mirror`, pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk melanjutkan proses instalasi.
Gambar 45 Configure the package manager
Jendela dialog berikutnya adalah `configuring popularity-contest`. Pilih opsi `No` kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 46 Configuring popularity-contest
Berikut paket-paket software debian etch yang akan diinstal pada komputer penulis. Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 47 Software selection
Jendela dialog berikut digunakan untuk workgroup/domain name yang akan ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan `iardlab`, kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.
Gambar 48 Samba server
Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `no` karena komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP server.
Gambar 49 WINS settings from dhcp
Berikut proses instalasi paket software pada sistem debian etch yang penulis gunakan.
Gambar 50 Select and install software
Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis menggunakan 1024x768.
Gambar 51 Configuring xserver-xorg
Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan lilo boot loader karena selera dan kebiasaan.
Gambar 52 Install the LILO boat loader
Pilih target instalasi dari lilo boot loader sebagai `Master Boot Record`.
Gambar 53 Lilo Installation target
Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan.
Gambar 54 Finish the installation
Berikut tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan sempurna ke komputer yang penulis gunakan.
Gambar 55 Login prompt debian
Diambil Dari :
Debian GNU/Linux 2nd Edition
http://www.debianindonesia.org

Tidak ada komentar: