Mikrotik Router

1. MENGENAL ROUTER

1.1. Internetworking

Menyambungkan computer dengan computer lain dapat dilakukan dengan cara laangsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika anda ingin menyambungkan beberapa computer di dalam satu ruangan sudah pasti anda memerlukan peralatan penyambung seperti hub atau switch.

Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 OSI dan sering digunakan menyambungkan jaringan luas ( WAN ) atau untuk melakukan sgnentasi Layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk menyambungkan LAN dengan WAN harus mampu mendukung.

1.2. PC Router

Mikrotik Router OS adalah software router yang dapat digunakan pada peralatan embedded ( minimum system ) maupun menggunakan PC. Mikrotik Router OS dibangun dengan menggunakan kernel Linux, berbagai macam software pengelolan jaringan dan dikemas menjadi satu dengan proprietary software dan diproduksi oleh Mikrotik di Latvia.

Mikrotik Router OS mampu menggunakan protocol WAN seperti ISDN, PPP, Frame Relay maupun penggunaan komunikasi secara synchronous maupun asyncrounus dengan dukungan berbagai kartu tambahan dari pihak ketiga. Mikrotik Router OS selain dapat berfungsi sebagai router juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging dan IP security.

Mikrotik Router OS memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall yang bias digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket tracking mikrotik memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan dan melakukan analisa dan troubleshooting.

Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan Squid. Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparent. Fungsi keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara acces ke tujuan.


2. INSTALASI MIKROTIK OS

2.1. Installasi Mikrotik OS Dari CD – Room

Sebelum anda memulai proses installasi Mikrotik OS terlebih dahulu setting BIOS Setup pada PC anda agar first boot dari CD-Room.

Setelah “Boot Device Order” dirubah, simpan kemudian letakkkan CD Room Mikrotik OS pada drive CDROOM dan boot ulang computer. Setelah booting maka computer akan mengunakan CDROOM sebagai boot media pertama dan tampilan pada gambar sebagai berikut :

  1. Booting melalui CDROOM :

  1. Setelah proses booting akan muncul menu pilihan paket software yang akan diinstall. Paket system merupakan paket utama yang mengatur system operasional Mikrotik, pilih sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan dalam pembuatan paket Router.


Untuk memilih semua paket dapat dilakukan dengan memilih”a” atau “m” jika anda hanya ingin menginstall secara minimum atau Mikrotik system saja.Setelah anda memilih anda dapat segera melakukan instalasi dengan menekan “i” dan akan muncul menu seperti dibawah ini :

- Do you want to keep old configuration ? [ y/n] ketik Y

- Continue ? [ y/n] ketik Y

Jika anda memilih”y” maka konfigurasi dan lisensi yang pernah dipasang didalam harddisk tersebut akan disimpan dan dapat digunakan lagi oleh mikrotik saat booting pertama setelah proses instalasi. Jika pada harddisk telah tersedia lisensi level 1 kebawah, dan anda memlih “y” mikrotik tidak akan memperdulikan dan menghapus lisensi tersebut. Anda dapat mendapatkan kembali lisensi level 1 tersebut kembali menggunakan account server diwebsit mikrotik.

Setelah itu proses installasi system dimulai, disini kita tidak perlu membuat partisi hardisk karena secara otomatis dia akan membuat partisi sendiri.

Proses Installasi


  1. Setelah proses installasi selesai maka kita akan di minta untuk merestart system, tekan enter untuk merestart system.


5. Setelah computer booting kembali ke system mikrotik, akan ada pilihan untuk melakukan check system disk, tekan “ y “


6. Setelah itu akan muncul menu login

Mikrotik login = admin

Password = ( kosong , enter saja )


  1. Untuk software license tekan“ y “ . Lalu enter beberapa kali sampai muncull prompt untuk command line.

Prompt command line


BAB II

PERINTAH DASAR

Basic Command

Summary on executing the commands and navigating the menus

Command

Action

command [Enter]

Executes the command

[?]

Shows the list of all available commands

command [?]

Displays help on the command and the list of arguments

command argument [?]

Displays help on the command's argument

[Tab]

Completes the command/word. If the input is ambiguous, a second [Tab] gives possible options

/

Moves up to the base level

/command

Executes the base level command

..

Moves up one level

""

Specifies an empty string

"word1 word2"

Specifies a string of 2 words that contain a space

2.2. Commands

log/ -- System logs
quit -- Quit console
radius/ -- Radius client settings
certificate/ -- Certificate management
special-login/ -- Special login users
redo -- Redo previously undone action
driver/ -- Driver management
ping -- Send ICMP Echo packets
setup -- Do basic setup of system
interface/ -- Interface configuration
password -- Change password
undo -- Undo previous action
port/ -- Serial ports
import -- Run exported configuration script
snmp/ -- SNMP settings
user/ -- User management
file/ -- Local router file storage.
system/ -- System information and utilities
queue/ -- Bandwidth management
ip/ -- IP options
tool/ -- Diagnostics tools
ppp/ -- Point to Point Protocol
routing/ -- Various routing protocol settings
service/ -- IP services
socks/ -- SOCKS version 4 proxy
arp/ -- ARP entries management
upnp/ -- Universal Plug and Play
dns/ -- DNS settings
address/ -- Address management
accounting/ -- Traffic accounting
the-proxy/ --
vrrp/ -- Virtual Router Redundancy Protocol
pool/ -- IP address pools
packing/ -- Packet packing settings
neighbor/ -- Neighbors
route/ -- Route management
firewall/ -- Firewall management
dhcp-client/ -- DHCP client settings
dhcp-relay/ -- DHCP relay settings
dhcp-server/ -- DHCP server settings
hotspot/ -- HotSpot management
ipsec/ -- IP security
web-proxy/ -- HTTP proxy

BAB III

SETTING IP ADDRESS, GATEWAY & NAME SERVER

3.1 IP Address

Sebelum kita mengkonfigurasi IP Address dan proses routing terlebih dahulu kita check apakah interface ( ether )sudah terdeteksi atau belum. Jika eternet card kita sudah plug and play dalam system mikrotik maka secara otomatis akan muncul.

Bentuk perintah konfigurasi IP address :

Ip address add address = { ip address / netmask }

Interface = { nama interface, ether 1 atau ether 2 bila ada 2 network card }

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik] ip address> add address 10.0.0.217/24 
[admin@MikroTik] ip address> add address 192.168.0.254/24
[admin@MikroTik] ip address> print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
  #   ADDRESS            NETWORK         BROADCAST       INTERFACE
  0   10.0.0.217/24      10.0.0.217      10.0.0.255      Public
  1   192.168.0.254/24   192.168.0.0     192.168.0.255   Local
[admin@MikroTik] ip address>

Perintah ip address print adalah untuk melihat hasil dari konfigurasi.

3.2 Gateway

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip route add gateway ={ ip gateway }

Contoh Konfigurasi :

[admin@MikroTik] ip route> add gateway=10.0.0.1
[admin@MikroTik] ip route> print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic, J - rejected,
C - connect, S - static, R - rip, O - ospf, B - bgp
    #     DST-ADDRESS        G GATEWAY         DISTANCE INTERFACE
    0 ADC 192.168.0.0/24                                    Local
    1 ADC 10.0.0.0/24                                Public
    2 A S 0.0.0.0/0          r 10.0.0.1         0      Public
[admin@MikroTik] ip route>

Perintah ip route print adalah untuk melihat routing table.

3.3 Name Server

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip dns set primary-dns= { dns utama }

Secondary-dns={ dns kedua }

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]> ip dns set primary-dns=213.85.50.120 secondary-dns=213.85.50.121
[admin@MikroTik]>ip dns print

Perintah ip dns print adalah untuk melihat hasil dari konfigurasi dns

BAB IV

SETTING ROUTING

Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya baik dari LAN ke LAN atau ke WAN sehingga host-host yang ada pada sebuah network bias berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.

Tujuan dari routing adalah agar paket IP kita dikirim sampai pada target, begitu juga paket IP yang ditujukan untuk kita samapai dengan baik. Target atau destination ini bias berada dalam 1 jaringan ataupun berbeda jaringan baik secara topologis maupun geografis.

4.1 Routing Static

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip route add dst-address= {ip network atau ip host yang dituju }

Gateway= {ip gateway untuk melewati paket }

Contoh konfigurasi :

Artinya tujuan network 192.168.0.0/24 lewat gateway 10.0.0.1

4.2 Routing untuk 2 ISP

Routing untuk 2 ISP atau lebih ini bias kita analogikanm ketika kita dihadapkan pada masalah pemakaian 2 atau lebih koneksi, salah satu permasalahannya juga adalah apabila 2 ISP pertama memberikan bandwith yang berbeda dengan ISP yang kedua, hal ini bias kita lakukan dengan mikrotik yaitu dengan membagi balanced paket data ( Static Equal Cost Multi-Path Routing ).

Contoh perintah konfigurasi :

Ip route add gateway=192.168.1.1,192.168.2.1,192.168.2.1

Catatan:

Perintah diatas mendefinisikan bahwa besar bandwidth dari gateway 192.168.2.1 lebih besar 2 kali lipat dari bandwidth yang didapat dari gateway 192.168.1.1, jadi bias dirtikan untuk routing lebih dari 1 ISP ini harus diketahui besar bandwidth mana yang lebih besar yang diberikan setelah itu kita bias masukkan konfigurasi seperti diatas.

BAB V

NETWORK ADDRESS TRANSLATION &

TRANSPARENT PROXY SERVER WITH WEB PROXY

Network Address Translation ( NAT )

Misi awal internet adalah sebagai jaringan komunikasi non profit. Pada awalnya, internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini menjadi maslah sekarang dan dimasa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan di internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP Address biasanya terjadi di jaringan computer perusahaan dan LAN-LAN di lembaga pendidikan.

IP Address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah dan eksklusif. Tidak sembarang orang sekarang ini mendapatkan IP Address Public dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat IP Address. Logika sederhana untuk penghematan IP Address ialah dengan men-share suatu nomor IP Address Public ke computer client lainnya. Atau dengan kata lain beberapa computer bias mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP Address Public. Salah satu mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT).

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip firewall nat add chain=srcnat

Action=masquerade

Out-interface= {ether yang langsung terhubung ke internetlangsung atau public }

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]> ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Perintah ip firewall nat print adalah untuk melihat table nat

Transparent Proxy Server

Proxy Server merupakan program yang dapat mempercepat akses ke suatu web yang sudah diakses oleh computer lain, karena sudah disimpan didalam chaching server.

Transparent Proxy menguntungkan dalam management client, karena system administrator tidak perlu lagi melakukan setup proxy disetiap browser computer client karena redirection dilakukan otomatis disisi server.

Bentuk perintah konfigurasi :

1. Setting web proxy

· Ip proxy set enabled=yes

Port= { port yang mau digunakan }

Maximal-client-connections=1000

Maximal-server-connections=1000

· Ip proxy direct add src-address = {network yang akan di NAT }

Action=allow

· Ip web-proxy set parent-proxy={proxy parent/optional}

Hostname={nama host untuk proxy/optional}

Port={port yang mau digunakan}

Src-address={address yang akan digunakan untuk koneksi ke parent proxy/default 0.0.0.0 }

Transparent-proxy=yes

Max-object-size={ukuran maximal file yang akan disimpan sebagai cache/default 4096 in kilobytes}

Max-chache-size={ukuran maximal harddisk yang akan dipakai sebagai penyimpanan file chache / unlimited | none| 12 in megabytes}

Cache-administrator={email administrator yang kan digunakan apabila proxy error, status akan dikirim ke email tersebut}

Enabled=yes

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]>ip proxy set enabled=yes port=3128 maximal-client-connecions=1000 maximal-server-connectons=1000

[admin@MikroTik]>ip proxy direct add src-address=192.168.0.0/24 action=allow

Ip web-proxy print adalah untuk melihat hasil konfigurasi web-proxy

Ip web-proxy monitor adalah untuk monitoring kerja web proxy

  1. Setting firewall untuk transparent proxy

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip firewall nat add chain=dstnat

Protocol=tcp

Dst-port=80

Action=redirect

To-ports={port proxy}

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]>ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port80 action=redirectto ports=3128

Ip firewall nat>print adalah untuk melihat setting firewall untuk transparent proxy

BAB VI

DHCP SERVER

DHCP merupakan singkatan dari Dynamic HostConfiguration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC di client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Address. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan IP Address untuk client.

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip dhcp-server setup

Dhcp server interface ={interface yang digunakan }

Dhcp server space ={network yang akan di dhcp}

Gateway for dhcp network ={IP gateway }

Address to giveout = {range IP address}

Dns servers ={name server}

Lease time ={waktu sewa yang diberikan}

Contoh konfigurasi DHCP server :

/ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.0.10-172.16.0.20
/ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/12 gateway=172.16.0.1
/ip dhcp-server add interface=wlan1 address-pool=dhcp-pool
 

Contoh konfigurasi DHCP Client :

/ip dhcp-client add interface=wlan1 use-peer-dns=yes \ add-default-route=yes disabled=no
[admin@Server] ip dhcp-client> print detail
Flags: X - disabled, I - invalid
 0   interface=wlan1 add-default-route=yes use-peer-dns=yes status=bound
     address=172.16.0.20/12 gateway=172.16.0.1 dhcp-server=192.168.0.1
     primary-dns=159.148.147.194 expires-after=2d23:58:52
[admin@Server] ip dhcp-client>

BAB VII

BANDWIDTH MANAGEMENT

QoS memegang peranan sangat penting dalam hal memberikan pelayanan yang baik pada client. Untuk itu kita memerlukan bandwidth management untuk mengatur tiap data yang lewat, sehingga pembagian bandwidth menjadi adil.

Dalam hal ini Mikrotik RouterOs juga menyertakan paket software untuk management bandwidth..

Contoh Implementasinya seperti dibawah ini :

· Cara 1

Bentuk perintah konfigurasi :

Queue simple add name={nama}

Target-addresses={ip address yang dituju}

Interface={interface yang digunakan untuk melewati data}

Max-limit={out/in}

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik] queue tree> add name=ClassA parent=Local max-limit=2048000
[admin@MikroTik] queue tree> add name=ClassB parent=ClassA max-limit=1024000
[admin@MikroTik] queue tree> add name=Leaf1 parent=ClassA max-limit=2048000 \
\... limit-at=1024000 packet-mark=packet_mark1 priority=8
[admin@MikroTik] queue tree> add name=Leaf2 parent=ClassB max-limit=1024000 \
\... limit-at=256000 packet-mark=packet_mark2 priority=7
[admin@MikroTik] queue tree> add name=Leaf3 parent=ClassB max-limit=1024000 \
\... limit-at=768000 packet-mark=packet_mark3 priority=8
[admin@MikroTik] queue tree> print
Flags: X - disabled, I - invalid
 0   name="ClassA" parent=Local packet-mark="" limit-at=0 queue=default
     priority=8 max-limit=2048000 burst-limit=0 burst-threshold=0
     burst-time=0s
 
 1   name="ClassB" parent=ClassA packet-mark="" limit-at=0 queue=default
     priority=8 max-limit=1024000 burst-limit=0 burst-threshold=0
     burst-time=0s
 
 2   name="Leaf1" parent=ClassA packet-mark=packet_mark1 limit-at=1024000
     queue=default priority=8 max-limit=2048000 burst-limit=0
     burst-threshold=0 burst-time=0s
 
 3   name="Leaf2" parent=ClassB packet-mark=packet_mark2 limit-at=256000
     queue=default priority=7 max-limit=1024000 burst-limit=0
     burst-threshold=0 burst-time=0s
 
 4   name="Leaf3" parent=ClassB packet-mark=packet_mark3 limit-at=768000
     queue=default priority=8 max-limit=1024000 burst-limit=0
     burst-threshold=0 burst-time=0s
[admin@MikroTik] queue tree>

· Cara 2

  1. Browse IP Router lewat Internet Browser
  2. Masuk ke menu simple Queues

Lalu isi seperti yang direncanakan :

Keterangan :

· Name : Nama untuk class

· Out-limit : Bandwidth yang keluar atau uplink

· In-Limit : Bandwidth yangmasuk atau downlink

· Target-Ip : IP Address yang dituju

· Interface : Ethernet yang digunakan untuk keluar datamenuju target IP

· Time : Waktu yang diberikan untuk pemakaian bandwidth

· Days : Hari yang diberikan untuk pemakaian Bandwidth



1 komentar:

Anonim mengatakan...

tutor yang bagus. numpang manfaatin ya. gimana sih kalau mau merubah konfigurasi yang salah misal udah masukin gateway eh taunya salah dan mau merubahnya.

thx