Dasar-dasar linux

dasar-dasar command shell di linux / unix...command-command yang wajib karena merupakan dasar dan pasti sering digunakan :D. secara sederhana adalah sbb...


ls ==> kaya dir di cmdnya windows,buat nampilin list directory n file...
opsi-opsinya : -R nampilin list ampe ke subdirectory2 dari direktori kita sekarang
-l list secara long mode ,nampilin permission serta nama user pemilik file or directory
-a list file-file hidden n non hidden
more ==> untuk melihat perhalaman
cd ==> untuk change directory

rm ==>untuk menghapus file or directory,biasanya dengan opsi -rf (recursif n force)

cp ==> untuk mengcopy file,bila untuk mengcopy directory menggunakan opsi -r

mv ==> untuk merename atau memindahkan file atau directory

pwd ==> mengetahui directory sekarang tempat kita berada

id ==> mengetahui id dari user kita

who / w / finger ==> megetahui user yang sedang aktif

passwd ==> untuk ganti password user anda

su ==> untuk menjadi user root atau user lain

wc ==> menghitung banyak byte,baris,huruf,kalimat

awk ==> untuk mengolah kata atau kalimat

xrefresh ==> untuk refresh xwindow

kill ==> untuk menghentikan sebuah proses

ps ==> untuk melihat proses yang sedang berjalan

chmod ==> untuk mengubah permission suatu file atau directory

chown ==> untuk mengubah kepemilikan suatu file atau directory

chgrp ==> untuk mengubah group suatu file ,user,dll

at / cron ==> untk schedulling

tar ==> untuk mengekstrak file ter compres

rpm ==> untuk menginstall file rpm

chkconfig ==> melihat,menambah,menghapus program yang berjalan pada waktu start up

lsmod ==> melihat modul-modul yang ada

rmmod ==> menghapus modul-modul yang ada

ldconfig ==> meload configurasi

locate ==> mencari lokasi file

whereis ==> mencari lokasi file

find ==> bisa buat nyari macem-macem ,bisa dari permissionnya,tipenya,namanya dll :p

sudo ==> melakukan perintah denagn priveleges root

atau gunakan aja command "man" untuk melihat manual masing-masing command.


cd x atau cd /x = masuk ke direktori x
cd .. atau cd ../ atau cd/.. = pindah ke direktori satu level di bawah
x lalu [tab] [tab] == berguna untuk mengetahui perintah apa saja yang tersedia yang berawalan huruf x
adduser = untuk menambahkan user baru
ls atau dir = untuk melihat isi suatu direktori
cat = untuk melihat isi dari suatu file text
mv x y = untuk memindahkan atau merename file x ke file y
cp x y = untuk mengkopi file x ke file y
rm x = untuk menghapus file x
mkdir x = untuk membuat direktori x
rmdir x = untuk menghapus direktori x
rm -r x = untuk menghapus direktori x beserta seluruh isinya
rm p = untuk menghapus paket tertentu
df atau df x = untuk mengetahui space kosong dalam device x
top = untuk mengetahui status memori (tekan q untuk quit)
man x = untuk mengetahui keterangan manual dari suatu perintah
less x = untuk melihat isi dari suatu file text
echo x = untuk mencetak isi dari suatu file x ke screen
mc = untuk menghidupkan Norton Commander dalam Linux (sangat berguna dan memudahkan bagi newbie)
mount = untuk menghidupkan suatu device spt cdrom
halt = untuk shutdown
reboot atau [ctl + alt + del] = untuk reboot

—- read —-
chmod = untuk mengubah permission suatu file
ls -l x = untuk melihat isi suatu direktori secara rinci
ln -s x y = untuk membuat link dari suatu file x ke file y
find x -name y -print = untuk menemukan file y, dengan mencari mulai dari direktori x dan tampilkan hasilnya pada layar
ps = untuk melihat seluruh proses yang sedang berjalan
kill x = untuk mematikan proses x (x adalah PID di dalam ps)
[alt] + F1 - F7 == untuk berpindah dari terminal 1 - 7 (ciri khas Linux)
lilo = untuk membuat boot disk

startx = untuk menjalankan X-Windows
[ctl] + [alt] + [backspace] == untuk keluar dari X-Windows jika terjadi trouble
[ctl] + [alt] + F1 - F6 = untuk pindah dari satu terminal ke terminal lain dalam X-Windows
xf86Config = untuk mengeset X (primitif) dalam text mode
Xconfigurator = sama seperti di atas

Lanjut Booo......

i386, i586, i686,x86-64 ........???

Yang sudah sering berhubungan dengan kompilasi source di LINUX, pasti dah terbiasa dengan istilah i386, i586, i686 dan x86-64....dan apa arti simbol-simbol tersebut...?

Sebenernya...simbol-simbol tersebut dipakai sebagai petunjuk untuk compiler dengan tujuan optimisasi agar pada saat proses kompilasi source fitur-fitur spesifik prosesor dapat lebih optimal

INGAT!!!.....prosesor yang lebih baru dapat meng-compile source (atau menjalankan program binary) dengan menggunakan fitur prosesor yang lebih tua (alias jadul)....
TAPI.....tidak akan sebaliknya....(!!!)

biasanya....fitur-fitur prosesor yang sifatnya low-level....yang khusus dibuat sebagai keunggulan/keistimewaan 1 tipe prosesor....akan sengaja di-disable ketika program binary dijalanken di prosesor yang lebih tua.....
masalahnya adalah....program menjadi berjalan tidak optimal....atau malah akan malfunction....

tapi kebanyaken....programmer/distro dengan sengaja akan meng-compile source (menjadi program-program binary) hanya dengan memanfaatken fitur prosesor standar....biasanya hanya dengan fitur i386 ato i586....
semata2 hanya untuk tujuan kompatibalitas sistem

untuk beberapa kompilasi program aplikasi.....pemanfaatan fitur prosesor yang lebih baru, TIDAK SELALU menjamin peningkatan performa-nya secara signifikan....
bahkan....bagi end-user....perbedaanya tidak akan terlalu terasa.... :?

jadi....sering ada anggapan (dari programmer atau distro) bahwa tidak banyak gunanya meng-compile source dengan memanfaatken fitur prosesor di atas i386....

tapi khusus untuk beberapa paket....misalnya kernel, glibc, atau openssl....pemanfaatan fitur prosesor yang lebih baru akan sangat meningkatken performa kerja sistem (signifikan)....
sehingga biasanya distro dengan sengaja akan menyediaken paket binary yang sesuai dengan tipe prosesor....

simbol-simbol prosesor tersebut paling sering digunakan oleh compiler "GCC/G++" (GNU C/C++ Compiler) untuk optimasi fitur "machine dependent option" ("-m")

opsi tersebut dinyataken dg syntax = "-mtune=__"


Beberapa populer...yang termasuk dlm keluarga x86 :

# i386 #
Original Intel's i386 CPU.

# i486 #
Intel's i486 CPU. (No scheduling)

# i586 / pentium #
Intel Pentium Classic CPU (no MMX support)

# pentium-mmx #
Intel Pentium Classic core with MMX instruction set support

# i686 / pentiumpro #
Intel PentiumPro CPU

# pentium2 #
Intel Pentium2 CPU based on PentiumPro core with MMX instruction set support

# pentium3 / pentium3m #
Intel Pentium3 CPU based on PentiumPro core with MMX and SSE instruction set support

# pentium-m #
Low power version of Intel Pentium3 CPU with MMX, SSE and SSE2 instruction set support (Centrino notebooks)

# pentium4 / pentium4m #
Intel Pentium4 CPU with MMX, SSE and SSE2 instruction set support

# prescott #
Improved version of Intel Pentium4 CPU with MMX, SSE, SSE2 and SSE3 instruction set support

# nocona #
Improved version of Intel Pentium4 CPU with 64-bit extensions, MMX, SSE, SSE2 and SSE3 instruction set support

# k6 #
AMD K6 CPU with MMX instruction set support

# k6-2 / k6-3 #
Improved versions of AMD K6 CPU with MMX and 3dNOW! instruction set support

# athlon / athlon-tbird #
AMD Athlon CPU with MMX, 3dNOW!, enhanced 3dNOW! and SSE prefetch instructions support

# athlon-4 / athlon-xp / athlon-mp #
Improved AMD Athlon CPU with MMX, 3dNOW!, enhanced 3dNOW! and full SSE instruction set support.

# k8 / opteron / athlon64 / athlon-fx #
AMD K8 core based CPUs with x86-64 instruction set support
(which are supersets MMX, SSE, SSE2, 3dNOW!, enhanced 3dNOW! and 64-bit instruction set extensions.)

# winchip-c6 #
IDT Winchip C6 CPU, dealt in same way as i486 with additional MMX instruction set support.

# winchip2 #
IDT Winchip2 CPU, dealt in same way as i486 with additional MMX and 3dNOW! instruction set support.

# c3 #
Via C3 CPU with MMX and 3dNOW! instruction set support (No scheduling is implemented for this chip)

# c3-2 #
Via C3-2 CPU with MMX and SSE instruction set support (No scheduling is implemented for this chip)

# x86-64 #
AMD64 atau x86-64 atau x64 adalah prosesor dengan arsitektur 64-bit yang diciptakan (invented) oleh AMD. Merupakan superset dari arsitektur x86 dan juga didukung secara nativ. Set instruksi AMD64 saat ini digunakan di prosesor tipe Athlon 64, Athlon 64 FX, dan Opteron.
Intel (kemudian)merilis salinan arsitektur AMD64 yang diimplementasikan di Xeon generasi baru dan prosesor Pentium 4 F kemudian ganti nama rebranding menjadi EM64T. Intel juga menambahkan beberapa instruksi di EM64T terutama untuk menangani teknologi Hyperthreading.
Set instruksi AMD's x86-64 atau AMD64 merupakan usaha ambisius untuk membersihkan dan mengupdate arsitektur Intel x86-32 ke format yang lebih dekat dengan leading edge 64 bit RISC environments. Dirk Meyer adalah salah satu original co-architects dari DEC Alpha 64 bit chip disebutkan berperan dalam pembuatan spesifikasi AMD64.


NOTE :

- beberapa simbol hanya berfungsi di GCC/G++ versi yang paling baru

- Sejarah prosesor

diambil dari forum www.oprekpc.com by annindya_jw

Lanjut Booo......

Add Remove Program on SUSE Linux

Setelah dikenalkan atau baru saja meng-install Linux, biasanya newbie akan bertanya kalimat yang menjadi topik tulisan ini, Add Remove Program-nya mana? Sebuah pertanyaan klasik hasil dari sebuah kebiasaan yang mengekang kebebasan berpikir dan berkarya (kebiasaan yang menutup budaya keterbukaan) (?).

Untungnya (sangat wajar sebenarnya) Linux sudah disertai dengan program aplikasi yang menyediakan fasilitas untuk memanajemen software-nya, termasuk di dalamnya program interface untuk install, uninstall, dan updating software secara berkala dan otomatis. YUM biasa digunakan oleh distro RedHat (termasuk Fedora Core), APT-GET untuk distro Debian GNU/Linux dan turunannya (Knoppix, Kuliax, dsb.), Slackware menggunakan Slacktool, SuSE Linux (termasuk openSUSE) sangat terkenal dengan tool YaST-nya, dan distro-distro lain menggunakan software management-nya masing-masing.

Proses "add remove program" dengan menggunakan YaST Software Management menjadi pembahasan pada tulisan kali ini, saya memilih tool (dan karena saya concern menggunakan distro openSUSE) ini karena saya berpendapat bahwa YaST-nya SUSE Linux benar-benar tool yang tidak hanya relible tapi juga membawa paradigma baru--tidak terlalu berbeda dengan tool Add Remove/Control Panel-nya Windows--yang mudah dipahami dan digunakan newbie; user yang baru saja bermigrasi dari Windows ke Linux. Alhasil, newbie tersebut bisa terbantu dan tidak terlalu kaget ketika harus belajar sesuatu yang baru.

Memang tidak semua habitual dan usability di Windows bisa disediakan di Linux, tapi at least, user jadi terbantu dan tidak terlalu kaget dengan banyak hal baru di linux. dan akhirnya kita bisa mengganti padanan fungsi Windows Control Panel di SuSE Linux dengan YaST.

Sebelum kita memulai pembahasan teknis tentang bagaimana memanajemen software di openSUSE, ada paradigma yang harus dipahami oleh newbie, yaitu:

kita dapat meng-install software apapun (yang memang diperuntukkan untuk Linux) dan berasal dari mana saja (di Internet), tetapi sangat disarankan untuk mencarinya terlebih dahulu di CD/DVD ROM bawaan Distro Linux yang kita pakai atau server repository yang direkomendasikan oleh distro tersebut. Hal ini tidak hanya agar sistem kita bisa lebih "bersih" juga berhubungan dengan keseragaman/konsistensi paket aplikasi, software dependency, dan kemudahan upgrade software di masa datang.

Apabila software atau versi software yang kita cari tidak/belum ada di CD/DVD ROM ataupun server repository-nya maka mengambil program aplikasi dari source ataupun software untuk distro lain manjadi alternatif yang tidak bisa dibantah lagi.



Sebenarnya pilihan terakhir di atas tidak menjadi masalah ketika kita sudah tahu benar apa yang kita dan komputer lakukan dalam hal manajemen software di sistem Linux, tentu saja dengan kerugian bahwa kita harus "bersi-bersih" banyak aplikasi (terutama masalah library) di sistem secara manual. Dan, apabila software yang terinstall sudah sangat banyak dan kompleks, maka tambah kompleks dan rumitlah pekerjaan kita... Jangan sampai waktu terbuang hanya gara-gara proses instalasi yang rumit yang akhirnya pekerjaan pokok kita jadi tidak bisa diselesaikan dengan benar dan tepat waktu. Kalau memang ada tool yang memudahkan pekerjaan kenapa tidak kita pakai dan manfaatkan? :)

OK, let's begin the action! :)

Kita sudah sepakat bahwa selama aplikasi yang kita cari masih ada di CD/DVD ROM atau server repository distro-nya maka kita direkomendasikan untuk selalu menggunakan cara tersebut. Untuk itu sebelum kita meng-install paket yang diinginkan, kita harus me-list terlebih dahulu daftar sumber instalasi di YaST Installation Source sehingga paket yang kita inginkan akan selalu rapi dan terjaga validasi dan konsistensinya. Mirip dengan me-list installation source di apt-get Debian dan Yum-nya Red Hat/Fedora Core.

Adding Installation Source
Untuk menambah (termasuk mengubah) list sumber instalasi, kita jalankan YaST, Software, lalu pilih Installation Source, Add, pilih sumber instalasi (dalam hal ini dari Internet, http), lalu isi Server Name dan Directory on Server-nya [1][2], tunggu hingga Program ini melakukan indexing sehingga server yang dirujuk siap untuk diakses dan digunakan sebagai salah satu sumber instalasi. Selesai! :) , dan tambahkan pula sumber instalasi lain apabila dibutuhkan.

[Gambar 01: Window utama YaST, mengakses Installation Source]


[Gambar 02: Pengisian Server Name dan Directory on Server]


[Gambar 03: Proses akhir penambahan Server Repository di YaST Instalation Source]

Install and Uninstalling Package with YaST Software Management
Sekarang tinggal memilih paket yang diinginkan sesuai dengan list installation source yang sudah didaftar sebelumnya. Akses kembali YaST, Software, pilih Software Management, tunggu hingga program ini selesai memeriksa source yang telah didaftar, setelah selesai tinggal isikan nama paket aplikasi yang diinginkan :) , lalu Accept, window baru akan muncul apabila dibutuhkan dependency yang diperlukan, klik Install untuk meng-install-nya, lalu tunggu hingga proses instasi selesai... Finish, lalu pilih yes apabila menginginkan untuk meng-install atau bahkan meng-uninstall paket aplikasi yang lain.

[Gambar 04: Window utama YaST Software Management; pilih paketnya, klik kanan, Install]


[Gambar 05: Proses install yang sedang berlangsung]


[Gambar 06: Proses install telah selesai]

Untuk proses uninstall, cukup pilih aplikasi yang ingin di-remove (pada window YaST Software Management yang sama), lalu klik kanan, pilih Delete, klik Accept apabila paket aplikasi yang ingin kita remove sudah terpilih semuanya... Selesai! :)

It's Done! Ngga usah tekan-tekan tombol next-next-next lagi kan? Lebih mudah (digunakan dan dimengerti) dan sederhana untuk dijalankan bahkan untuk newbie sekalipun, ditambah dengan tampilan grafis dan keterangan bantuan yang disertakan... kurang apa lagi coba? :) (apa yach?... xixixi)

openSUSE Software Updater
Bagi saya pribadi, ini merupakan bagian yang paling menyenangkan dalam tahapan mengatur paket-paket aplikasi di openSUSE. Cukup akses K Menu (di KDE), System, Desktop Applet, lalu pilih openSUSE Updater Applet, dan seketika icon baru muncul di KDE system tray, dan langsung melakukan penge-check-an ke server-server--yang sudah di list di Installation Source sebelumnya--apakah ada update atau tidak untuk aplikasi yang ter-install di komputer kita.

[Gambar 07: openSUSE Updater Applet memberikan report adanya update untuk aplikasi tertentu]

Apabila terdapat update, warna centang-an di icon tersebut berubah menjadi kuning (untuk recommended software) atau merah (untuk urgent sofware) dan melaporkan jumlah software yang dimaksud. Klik Install untuk melakukan update, lalu Accept, dan kita hanya menunggu proses instalasi tersebut hingga selesai. Window proses updating akan menutup dengan sendirinya apabila telah selesai meng-update paket yang bersangkutan.

Simple kan? :) Semua kerumitan proses instalasi--yang katanya sulit--berhasil disembunyikan dan dipermudah dengan tool ini. YaST memamg program yang sangat menakjubkan, tak salah Novell mengakuisisi distro ini menjadi disto andalan perusahaan besar yang terkenal dengan Novell Netware di dunia komputer server ini.

Dari proses install dan uninstall paket aplikasi di atas, semuanya harus berhubungan dengan Internet, karena memang source yang didaftarkan semuanya dari Internet (http atau ftp). Tapi bagi user yang komputernya tidak terhubung secara langsung ke Inernet, ada alternatif lain yang juga sangat mudah. Katakanlah kita mendapatkan software--dalam bentuk rpm--dari Internet (lewat Warnet) lalu copy ke hard disk di komputer kita. Terus? ya tinggal kita klik file tersebut, lalu klik tombol Install Package with YaST, lalu muncul kotak dialog isian password root, isi dengan password root-nya, setela itu YaST akan mencari dependency software apabila ada, dan jika memang ada, source installation CD/DVD ROM menjadi pilihan--karena memang menjadi default source installation--sumber instalasi dependency software tadi.

[Gambar 08: Instalasi software yang dilakukan dari hard disk secara manual tapi dengan bantuan YaST]

Kalau yang kita dapatkan (terpaksa) berupa source (tar.gz atau bz2)? ya.. tinggal di-install sesuai instruksi di file INSTALL atau README-nya :) kalau membutuhkan dependency software tinggal install lewat CD/DVD ROM-nya :)
diambil dari : http://sugandi.blogspot.com

Lanjut Booo......

Dual Boot Windows-Linux dan Linux-linux

Yang tertarik nyoba Linux tapi ga mau kehilangan Windows, bisa dicoba nginstall dual-boot. Misal pake Ubuntu, tapi should be fine pake distro lain semisal Fedora cs, Knoppix cs, Mandriva, dll. Diasumsikan, Windows n’ Linux diinstall di harddisk yang sama sehingga MBR (Master Boot Record)-nya cuman satu.

Ada 3 skenario dalam instalasi dual-boot :


1. Windows diinstall duluan, lalu Linux diinstall belakangan

Ini cara yang paling gampang, karena secara otomatis boot-loader Linux akan mendeteksi ada Windows, dan memberikan menu untuk masuk ke dalamnya. Klo pake Ubuntu, boot-loadernya adalah Grub. Setelah berhasil menginstall Windows dan Ubuntu, maka Grub akan tampil saat kita booting, dan memberikan pilihan mau booting ke Ubuntu apa Windows. Simpel, ga butuh setting macem-macem

2. Linux diinstall duluan, baru Windows belakangan

Masalah utama pada skenario ini adalah : Windows mengoverwrite MBR dengan boot-loadernya ndiri (sehingga Grub-nya Linux mati), tapi Windows ga mau ngedeteksi adanya Linux (sehingga ga ada pilihan buat booting ke Linux). Jadi walopun udah nginstall Ubuntu n’ Windows, tapi karena menu untuk masuk Ubuntu ga ada, jadilah kita cuma bisa booting ke Windows.
Solusinya, kita bakal overwrite lagi MBR dengan Grub. Caranya :

1. Booting menggunakan Rescue Disk / Live CD Linux. Coba cek keterangan di distro masing-masing. Klo Ubuntu pake aja Live CD-nya
2. Klo udah masuk, jalanin perintah di bawah ini dengan privileges “root” (tambahkan “sudo” di depan tiap perintah, buat Ubuntu)
* sudo grub //setelah itu akan masuk ke program grub dengan tanda “grub>” di terminal
o root (hd0,0) // ganti “(hd0,0)” sesuai dengan setting harddisk-mu, yakni root-nya instalasi Linux. “(hd0,0)” menunjukkan instalasi Linux ada di harddisk pertama, partisi pertama.
o install (hd0) // ini berarti menginstall Grub ke MBR harddisk pertama, menggantikan MBR Windows yang rese’
o quit // keluar dari program Grub
* sudo vim /boot/grub/menu.lst // edit file menu.lst dengan editor sembarang
o cari baris pendefinisian Operating System, biasanya di paling bawah file
o tambahin baris sebagai berikut untuk ngedefinisiin Windows :
+ title Mikocop Windossss
+ rootnoverify (hd0,2) // ganti dengan partisi Windows diinstall, contoh ini berarti di partisi ketiga
+ makeactive
+ chainloader +1
o save aja file-nya
3. restart komputer, terus pastikan Grub sudah bisa booting ke Linux n’ Mikocop Windosss :)

3. Entah mana yang diinstall duluan, pokoknya jadi ga bisa booting!

Kasus ini terjadi misalnya pas nge-repair Windows, ato ngutak-atik partisi harddisk, ato nambah harddisk baru, dll. Solusinya, mirip seperti yang skenario ke-2 tadi. Masuk ke Rescue Disk / Live CD, trus pastiin Grub keinstall di MBR, trus pastiin settingan kayak (hd0,0), (hd0,2)-nya sesuai sama keadaan harddisk sekarang. Jadi, pastiin dulu skema partisi harddiskmu, misalkan pake program gparted (buat Ubuntu). Terus, jangan lupa juga buat ngecek file “/etc/fstab” di Linux, dan pasttin settingannya bener, sesuai partisi-partisi yang ada.
*****
Untuk yang instal semua pake linux
Keuntungan dari instalasi multi-distro tersebut, Anda bisa mempelajari beberapa jenis distro yang memiliki "sifat" serta "kelakuan" yang berbeda sehingga pengetahuan Anda tentang Linux akan semakin kaya.

Pembuatan Partisi

Setiap distro Linux membutuhkan setidaknya dua partisi, yaitu / (root) dan swap. Kebutuhan akan partisi swap sebenarnya bisa diperdebatkan, utamanya apabila Anda memiliki RAM yang besar (misalnya di atas 512MB). Namun bukan hal yang salah apabila partisi swap tetap ingin digunakan.

Dalam kondisi minimal, sediakan n+1 partisi dengan n adalah jumlah distro yang ingin diinstall. Sebagai contoh penulis akan menginstall tiga distro, yaitu Fedora Core, Ubuntu, dan Slackware. Untuk itu, siapkan minimal empat partisi. Tiga partisi akan digunakan untuk partisi / bagi setiap distro, dan satu partisi digunakan sebagai swap. Mengapa partisi swapnya hanya satu? Karena pada satu kurun waktu hanya satu sistem operasi yang dapat beroperasi. Jadi partisi swapnya akan digunakan secara bergantian.

Apabila Anda menginginkan pemisahan partisi /home dari partisi /, sebaiknya partisi untuk /home tersebut juga disediakan sebanyak distro yang ingin diinstall. Jika diinginkan adanya partisi yang dapat digunakan untuk bertukar data antardistro, sebaiknya partisi tersebut disediakan tersendiri.

Besarnya setiap partisi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Partisi untuk Fedora Core misalnya, jangan sampai terlalu kecil karena jumlah CD instalasi Fedora Core adalima (bandingkan dengan Ubuntu yang hanya satu). Sebagai contoh, penulis akan menyediakan lima partisi untuk instalasi Fedora Core, Ubuntu, dan Slackware. Tiga partisi untuk partisi/setiap distro, satu partisi untuk partisi swap, dan satu partisi lagi disediakan untuk tukar menukar data antardistro.

Diasumsikan harddisk yang digunakan berukuran 80GB, dan komputer memiliki RAM 512MB. Susunan partisinya seperti pada gambar berikut.

Instalasi Distro Pertama

Katakanlah distro yang diinstall pertama kali adalah Fedora Core. Untuk itu, buatlah susunan partisi seperti di atas. Namun yang dimount hanyalah /dev/hdal sebagai /, /dev/hda6 Sebagai swap, dan /dev/hda5 sebagai partisi (untuk sharing data yang mungkin akan di-mount di /sharing).

Formatlah berbagai partisi tersebut dengan file system yang dikenal oleh seluruh distro. Namun Anda tidak perlu terlalu cemas karena umumnya hampir semua distro telah mengenal ext2, ext3, serta reiserfs sebagai file system. Penulis menyarankan untuk menggunakan ext3 saja, karena file system tersebut bisa dikatakan sebagai yang paling populer. Saat anaconda (software instalasi Fedora Core) meminta Anda untuk menginstall GRUB, letakkan GRUB di MBR (dalam hal ini adalah di /dev/hda).

Instalasi Distro Kedua

Pada saat instalasi distro kedua, sebagian susunan partisi telah digunakan untuk distro pertama. Misalnya, distro kedua yang diinstall adalah Ubuntu. Untuk itu, lakukan proses mount hanya terhadap partisi /dev/hda2 untuk / dan /devl hda6 untuk swap. Nantinya partisi untuk sharing data akan dilakukan secara manual.

Jika pada saat instalasi GRUB, installer Ubuntu mengenal adanya distro lain (Fedora Core) yang telah terinstall dan membuat entri untuk booting ke Fedora Core, Anda boleh menggantikan GRUB Fedora Core dengan GRUB Ubuntu. Anda tinggal menginstall GRUB Ubuntu di MBR, maka GRUB yang telah ada di MBR sebelumnya akan hilang. Namun jika Anda menginginkan untuk tetap menggunakan GRUB milik Fedora Core, lakukan instalasi GRUB Ubuntu tersebut di partisi / Ubuntu, yaitu di /dev/hda2.

Instalasi Distro Ketiga

Sama dengan langkah instalasi distro yang kedua, sebagian susunan partisi telah digunakan untuk distro yang pertama dan kedua. Untuk distro Slackware, lakukan mount dan format hanya untuk /dev/hda3 sebagai partisi / dan /dev/hda6 sebagai partisi swap. Partisi untuk sharing dapat dilakukan secara manual.

Sebagai boot loader, secara default Slackware menggunakan LILO. Penulis lebih memilih untuk menggunakan GRUB, karena itu lakukan instalasi LILO di partisi / Slackware, dalam hal ini adalah Idev/hda3.

Konfigurasi Akhir

Beberapa konfigurasi akhir harus dilakukan agar nantinya pada menu GRUB akan muncul ketiga distro yang digunakan.

Mula-mula bootinglah ke distro Fedora Core. Biasanya akan segera timbul masalah, yaitu partisi swap yang tidak ditemukan oleh Fedora Core. Hal itu terjadi karena Fedora Core menggunakan nama label dalam merujuk ke partisi swap, bukan posisi partisinya. Untuk mengatasinya, ada dua solusi yang ditawarkan, yaitu memberi kembali nama label pada partisi swap, atau menyunting file /etc/fstab Fedora Core agar merujuk partisi swap pada posisi partisinya, bukan nama swapnya.

Entri pada file /etdfstab yang merujuk pada partisi swap adalah:

LABEL = SWAP-hda6 swap swap defaults 0 0

Dari entri tersebut terlihat bahwa nama label untuk partisi swap adalah SWAP-hda6. Anda bisa memberi label pada partisi swap dengan perintah berikut:

# mkswap -L SWAP-hda6 /dev/hda6

Cara yang kedua adalah dengan menyunting file /etd fstab tersebut sehingga partisi swap dirujuk berdasar posisi partisinya, bukan nama labelnya:

/dev/hda6 swap swap defaults 0 0

Nah, masalah pertama telah terselesaikan. Sekarang Anda harus menambah entri pada GRUB agar nantinya muncul item untuk booting ke Ubuntu dan Slackware. Untuk melakukan hal tersebut, Anda harus "mengintip" isi konfigurasi GRUB dan LILO milik Ubuntu dan Slackware. Tentunya partisi / Ubuntu dan partisi / Slackware harus dimount terlebih dahulu. Ketikkan perintah berikut (Anda bisa mengetikkan perintah ini secara cepat dalam satu baris):

# cd /mnt; mkdir ubuntu; mkdir slackware; mount -t ext3 /dev/hda 2/mnt/ubuntu; mount -t ext3; /dev/hda3 /mnt/slackware

Lalu, bukalah file /boot/grub/grub.conf yang terdapat di Fedora Core. Agar aman, backup file tersebut terlebih dahulu. Isi file /boot/grub/grub.conf tersebut kira-kira sebagai berikut:

default = 0
timeout = 5
splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
# hiddenmenu
title Fedora Core (kernel 2.6.17-1.2157_FC5)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.17-1.2157_FC5 ro root= LABEL=/1
rhgb quiet
initrd/initrd-2.6.17-1.2157 FC5.img

Kemudian buka file menu.lst milik Ubuntu yang terdapat di /mnt/ubuntu/boot/grub/menu.lst. Entri yang menunjukkan informasi booting ke Ubuntu adalah:

title Ubuntu, kernel 2.6.15-23-386
root (hd0,1)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.15-23-386 root=/dev/hdb5
ro quiet splash
initrd /boot/initrd.img-2.6.15-23-386

Setelah itu, salinlah entri tersebut ke file /boot/grub/grub. conf, dan letakkan di bawah entri Fedora Core. Terakhir, buka file lilo.conf milik Slackware yang terdapat di /mnt/slackware/etc/lilo.conf. Entri yang menunjukkan informasi booting ke Slackware adalah:

boot = /dev/hda3 prompt
timeout = 50
vga = 773
image = /boot/vmlinuz
root = /dev/hda3
label = slackware
read-only

Catatan: Informasi tersebut telah disunting dengan tidak menampilkan bagian yang diberi tanda #. Karena entri pada lilo.conf tidak sama dengan entri pada grub.conf, Anda harus membuat entri sendiri pada file /boot/grub/grub.conf dengan nilai-nilai yang disesuaikan dengan entri pada lilo.conf tersebut. Entri tersebut sebagai berikut:

title Slackware
root (hd0,2)
kernel /boot/vmlinuz root=/dev/hda3 vga=773

Letakkan entri tersebut di bawah entri Fedora Core dan Ubuntu, kemudian simpan file /boot/grub/grub.conf tersebut, dan reboot komputer Anda. Sekarang pada menu GRUB telah muncul tiga entri, yaitu Fedora Core, Ubuntu, Ban Slackware.

Sebagai langkah konfigurasi terakhir, pada Ubuntu dan Slackware buatlah direktori /sharing, dan sunting file /etd fstab dengan menambahkan item berikut:

/dev/hda5 /sharing ext3 defaults 0 0
Sekarang, partisi /dev/hda5 bisa digunakan oleh ketiga distro tersebut sehingga bisa difungsikan sebagai media untuk tukar-menukar data. Secara garis besar cara instalasi dan konfigurasi di atas dapat digunakan sebagai panduan untuk kombinasi distro yang berbeda.

diambil dari Aceh Forum

Lanjut Booo......

KOMPUTER DASAR

DASAR-DASAR PERANGKAT KERAS
Penggunaan komputer telah begitu luas dan mencakup seluruh sendi
kehidupan dan telah menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam kegiatan seharihari.
Namun pada awalnya, komputer hanya digunakan untuk alat hitung belaka.
Komputer berasal dari bahasa latin “to compute” yang berarti alat hitung.
 Alur Kerja Komputer
Sistem kerja komputer secara garis besar terbagi atas 3 bagian, dan seluruh
bagian ini saling berkaitan satu sama lain. Yaitu Input Device, Process Device,
Output Device. Didalam Process Device terdapat beberapa alur kerja lagi.
Perhatikan Gambar skema dibawah ini.


Gambar 1 Alur Kerja Komputer
 Input Device
Input device berfungsi untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer.
Contoh – contoh input device adalah :
1. Keyboard
Keyboard atau papan ketik berfungsi untuk memasukkan perintah secara
langsung ke dalam komputer yang berupa karakter, baik angka, huruf maupun
kode ASCII. Secara fisik, keyboard terbagi atas 3 bagian, yaitu :
 Keyboard Serial
 Keyboard PS/2
 Keyboard Wireless
Gambar 2 Keyboard Dan Mouse

2. Mouse
Mouse yang dalam bahasa Indonesia berarti “tikus” (Disebut seperti ini karena
bentuk dan kabel yang terdapat pada mouse benar-benar menyerupai tikus),
berfungsi untuk membantu dalam memberikan perintah kepada komputer dalam
bentuk pointer. Secara fisik, mouse juga terbagi atas 3, yaitu :
- Mouse Serial
- Mouse PS/2
- Mouse Wireless
Gambar 3 Beberapa Jenis Mouse
3. Trackball
Secara umum, trackball memiliki fungsi yang sama dengan mouse. Yang
membedakan pada trackball adalah bentuknya yang menyerupai bola. Sehingga
pemilihan pointer menjadi lebih selektif
Gambar 4 Trackball
4. Scanner
Scanner berfungsi untuk memasukkan data gambar ke dalam komputer dan
memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin photo copy. Secara umum,
scanner terbagi atas 2, yaitu faltbed scanner dan handled scanner.
Saat ini, beberapa scanner telah dilengkapi dengan OCR dan software yang
mampu membaca citra digital sebagai text sehingga dapat langsung diedit dalam
komputer oleh perangkat lunak pengolah kata.
Gambar 5 Scanner
5. Digitizer
Digitizer banyak digunakan oleh kartunis yang membutuhkan koneksi langsung
antara coretan yang mereka buat dengan sistem komputer. Digitizer memiliki
bentuk menyerupai buku tulis namun lebih tebal dan terhubung langsung
dengan komputer melalui port serial atau USB.
6. Kamera
Seiring dengan perkembangan teknologi, pengguna kamera juga telah banyak
yang beralih kepada kamera yang memiliki hubungan dengan komputer dengan
pertimbangan kemudahan dalam pengeditan dan penambahan komponen.

Gambar 6 Kamera Digital
7. Mic
Pengguna multimedia juga akan dimanjakan dengan fasilitas input ini, karena
dengan tersedianya microphone yang terintegrasi dengan sistem komputer dapat
mempermudah mereka untuk memberikan beberapa sentuhan efek bagi musik
maupun audio.
8. Joystick
Pengguna game akan amat membutuhkan perangkat ini, karena akan
memudahkan mereka melakukan manuver-manuver yang sulit dilakukan olehpenggunaan keyboard dan mouse. Jenis joystick yang dapat digunakan pada
komputer juga amat banyak, termasuk dengan jenis khusus yang digunakan
untuk game balap yang dilengkapi dengan roda kemudi dan pedal.

Gambar 7 Joystick
Masih banyak lagi input device yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
utamanya dalam pemakaian khusus yang memerlukan kontrol langsung dari sistem
komputer.
 Output Device
Output device adalah peralatan yang digunakan untuk melihat atau memperoleh
hasil pengolahan data / perintah yang telah dilakukan oleh komputer.
Contoh-contoh output device adalah :
1. Monitor
Monitor merupakan alat output yang paling umum dan berfungsi untuk melihat
hasil pengolahan data pada layar, baik berupa karakter, gambar maupun warna.
Secara umum, monitor terbagi atas :
- CRT (Cathode Rays Tube)
Merupakan monitor yang berfungsi dengan prinsip penembakan sinar katoda.
Bentuk fisik monitor ini sama dengan televisi namun secara umum hanya
terdiri dari 4 blok, yaitu video, vertikal, horisontal dan power supply. Monitor
type ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain adalah : Membutuhkan
daya yang besar, menghasilkan panas yang cukup tinggi, memiliki bentuk
fisik yang besar (walaupun ada juga yang memiliki dimensi yang kecil namun
tetap tidak praktis karena gambar yang dihasilkan tetap kecil) dan memiliki
radiasi yang besar (walaupun ada beberapa type yang menggunakan jenis
tabung tertentu yang mampu menyerap radiasi yang dihasilkan oleh
tembakan CRT). Namun, secara umum monitor ini memiliki harga yang cukup
rendah sehingga tetap merupakan peratalan standard dalam unit komputer.

Gambar 8 Monitor CRT
- LCD (Liquid Crystal Display)
Sistem kerja monitor ini jauh berbeda dibandingkan dengan CRT. LCD
menggunakan cairan kristal khusus yang berpendar apabila dilalui oleh sinyal
listrik sehingga menghasilkan bentuk dan warna. Kelemahan LCD adalah
harganya yang cukup mahal dan komponen fisik yang ada amat rentan
terhadap gangguan, namun LCD juga memiliki beberapa kelebihan
diantaranya adalah : hanya memerlukan daya yang rendah (Tegangan yang
digunakan cuma 12 Volt), bentuk fisik yang kecil dan ramping sehingga
mudah ditempatkan serta tidak menghasilkan radiasi.

Gambar 9 LCD
2. Printer
Printer berfungsi untuk mencetak output yang dikeluarkan oleh Process Device.
Secara garis besar, printer terbagi atas 3 bagian, yaitu :
- Printer Dot Matrix
Jenis ini disebut dengan “Dot Matrix” karena hasil cetakan dibentuk oleh
hentakan jarum pada pita yang membentuk karakter berupa titik-titik yang
beraturan. Oleh sebab itu, maka suara yang dihasilkan oleh printer jenis ini,
jauh lebih besar dan kasar dibandingkan dengan jenis printer lainnya.
Kehalusan hasil cetakan ditentukan oleh banyaknya jarum yang digunakan.
Minimal jumlah jarum yang digunakan adalah 9 pin dan maksimal adalah 24
pin. Salah satu contoh printer yang menggunakan 9 pin adalah Epson LX-300
dan 800, sedangkan yang menggunakan 24 pin adalah LQ (Letter Quality)
1170 dan 2180. Bentuk printer jenis ini juga terdiri dari beberapa macam, ada
yang hanya mampu mencetak dengan ukuran folio, dan ada pula yang
mampu mencetak dengan ukuran double folio. Tinta yang digunakan adalah
pita karbon.

Gambar 10 Printer Dot Matrix 9 pin dan 24 pin
- Printer Inkjet
Sesuai dengan namanya, printer jenis ini mencetak dengan menggunakan
semburan tinta cair pada permukaan kertas, sehingga hasil cetakannya jauh
lebih bagus, lebih cepat dibandingkan dengan dot matrix. Printer ini juga
mampu mencetak warna dengan sempurna, bahkan beberapa jenis printer
bahkan mampu mencetak dengan kualitas foto dan mampu mencetak pada
permukaan selain kertas (Plastik dan kain). Printer inkjet yang terkenal saat
ini adalah Canon BubleJet dan HewlletPackard.

Gambar 11 Contoh Printer Inkjet
- Printer Laser Jet
Printer jenis ini memiliki kecepatan dan kualitas cetakan yang jauh
melampaui Dot Matrix dan Inkjet. Prinsip kerja printer ini amat mirip dengan
mesin Photocopy, yaitu dengan prinsip serbuk tinta dan elemen pemanas.
Secara umum, printer ini hanya mampu mencetak dengan dua warna (Hitam
dan Putih), namun pada jenis tertentu telah dilengkapi dengan tinta warna
sehingga mampu mencetak dengan full color.

Gambar 12 Beberapa Laserjet Printer
3. Plotter
Plotter secara prinsip memiliki fungsi yang sama dengan printer. Yang
membedakan secara umum adalah ukuran dan peruntukan dari plotter tersebut.
Plotter mampu mencetak pada kertas dengan ukuran A0, dan biasanya
digunakan untuk mencetak peta dan gambar ukuran besar lainnya.
Plotter juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, yang dimulai hanya
dengan menggunakan pena sebagai alat cetak, hingga saat ini telah
menggunakan inkjet dan bubuk tinta (Laserjet)

Gambar 13 Contoh Plotter
4. Speaker
Fungsi speaker pada komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat
audio sistem. Yang membedakan secara garis besar hanyalah pada ukurannya.
Speaker pada komputer dibuat seefisien mungkin agar tidak terlalu memerlukan
banyak tempat. Namun pada pengguna tertentu terkadang menghubungkan
output sound mereka pada perangkat speaker lainnya untuk lebih memberikan
kepuasan yang lebih.

Gambar 14 Speaker “Surround”
Masih banyak lagi output device yang sering digunakan pada komputer, utamanya
pada sistem khusus yang diatur oleh komputer (Misalnya pengontrol robot, dan lainlain).
 Process Device
Pada bagian inilah seluruh data yang diberikan oleh Input Device diolah dan
selanjutnya diteruskan kepada Output Device. Seluruh unjuk kerja komputer amat
bergantung pada komponen-komponen pada bagian ini.
Komponen-komponen Process Device adalah :
1. Processor
Komponen kecil ini adalah inti dari sebuah komputer. Dalam komponen inilah
seluruh perhitungan matematis yang amat rumit dilakukan. Singkat kata,
kecepatan, kehandalan dan kompabilitas PC ditentukan oleh Processornya.
Processor dapat dibedakan dari perbedaan jumlah data bus-nya. Misalkan ada
processor 8 bit, itu berarti processor tersebut memiliki 8 data bus.
Ada beberapa produsen processor untuk PC, seperti Intel, AMD, Cyrix dan
Winchip IDT, namun dalam laporan ini kita menggunakan standard processor
keluaran Intel Corp.

Gambar 15 Beberapa Contoh Processor
Dalam perkembangannya, processor sampai saat ini telah mencapai 7 generasi dan
masih terus berlanjut hingga saat ini. Perkembangan processor tersebut adalah :
1. Generasi pertama
Pada generasi ini, Intel mengeluarkan CPU 16 bit pertamanya yaitu Processor
8086 (1978), namun terhambat oleh kendala harga, dimana perangkat keras 16
bit saat ini masih terlalu mahal, sehingga Intel merancang ulang processornya
dan mengluarkan Processor 8088 yang merupakan CPU 16 bit yang memiliki
lebar bus 8 bit. PC pertama (1981) menggunakan Processor jenis ini
2. Generasi Kedua
Pada generasi ini, Intel merilis Processor 80286 (1982) yang juga merupakan
processor 16 bit namun memiliki kemampuan yang lebih, utamanya dalam
penanganan perintah dan mode kerja baru “24 bit virtual address mode” yang
menegaskan arah perpindahan dari DOS ke windows.
3. Generasi Ketiga
Intel meluncurkan Processor 80386 DX pada tanggal 17 Oktober 1985 yang
merupakan Processor 32 bit pertama. Pada generasi inilah procesor mampu
bekerja secara multitasking .
4. Generasi Keempat
Pada generasi ini, Intel mengeluarkan Processor 80486 DX (10 April 1989) yang
mampu bekerja dua kali lebih cepat dari pendahulunya. Intel juga mengeluarkan
Processor 80486 SX yang merupakan chip yang tidak lengkap dengan
dihilangkannya Math co-processor.Produsen selain Intel juga mengluarkan beberapa jenis processor, misalnya
Cyrix dan Texas Instruments mengeluarkan 486 SLC dan IBM mengeluarkan
486 SLC2
5. Generasi Kelima
Pada generasi inilah, beberapa produsen Processor mulai berlomba
mengeluarkan produk-produk terbaik mereka, diantaranya adalah :
• Intel
Pada tanggal 22 Maret 1993, Intel mengembangkan Pentium Classic (P54C),
dimana processor ini mampu menjalankan lebih dari satu perintah tiap tik
clock (super scalar) yang sebanding dengan dua buah 486 dalam satu chip.
Bus sistem juga mengalami perubahan besar, yaitu menjadi 64 bit dan
kecepatannya meningkat menjadi 60 atau 66 MHz. Sejak itu, Intel
memproduksi dua macam Pentium: yang bekerja pada sistem bus 60 MHz
(P90, P120, P150 dan P180) dan sisanya, bekerja pada 66 MHz (P100, P133,
P166 dan P200)
Pada tanggal 8 Januari 1997, Intel memperkenalkan Processor type MMX
(Multi Media Extension) atau P55C, dimana dalam processor tersebut
ditambahkan 57 perintah integer baru, 4 jenis data baru dan 8 register 64 bit,
yang menambah kemampuan CPU dalam penanganan aplikasi multimedia.
Pentium yang menggunakan fasilitas ini adalah P200 MMX dan P233 MMX
• Cyrix
Cyrix 6x86 diperkenalkan pada 5 Februari 1996 dan merupakan tiruan
pentium yang murah, namun terkenal dengan unjuk kerja yang buruk
utamanya pada floating-point-nya. Pada tanggal 30 Mei 1997, Cyrix
memperkenalkan 6x86 MX yang kemudian dikenal sebagai MII (M-two) yang
kompatibel dengan Pentium MMX. Kecepatan Bus yang digunakan oleh Cyrix
adalah 60 MHz (PR166), 66 MHz (PR200 dan PR300), 75 MHz (PR233 dan
PR266), 83 MHz (PR333) dan 95 MHz (PR433 dan PR466)

Gambar 16 Processor Keluaran Cyrix
• Advanced Micro Devices
Pentium-pentium AMD bersaing ketat dengan Intel, utamanya dari segi
kecepatan dan harga. AMD menggunakan teknologi mereka sendiri sehinggaprocessornya bukan merupakan clone atau tiruan dari Intel. Processor yang
dikeluarkan oleh AMD adalah :
- AMD K5 yang menggunakan rating dari Pentium dan dapat disamakan
dengan Pentium Classic (P54C) dari Intel. PR133 dan PR166 berharga
jauh lebih murah dari jenis Pentium yang sebanding.
- Pada tanggal 2 April 1997, AMD meluncurkan AMD K6 yang berunjuk kerja
sedikit lebih baik dari Pentium MMX. Processor ini berisi 8,8 juta transistor
- Tanggal 28 Mei 1998, AMD memasarkan K6-2 yang memiliki plug-in 3D
baru yang disebut dengan 3Dnow! Yang merupakan penambahan 21
perintah baru untuk mewujudkan unjuk kerja 3D yang jauh lebih baik.
- Processor ini memiliki unjuk kerja yang amat bagus dan memiliki harga
yang lebih murah dibandingkan dengan Processor Intel pada spesifikasi
yang sama.
- Kecepatan bus yang digunakan pada processor ini adalah : 66 MHz (K6-2
266), 88 MHz (K6-2 266), 95 MHz (K6-2 333 dan K6-2 380), 100 MHz (K6-
2 300, K6-2 350 dan K6-2 400)
6. Generasi Keenam
Pada generasi ini, persaingan antar produsen Processor semakin hebat, dimana
tiap-tiap Produsen terus menerus mengeluarkan inovasi dan produk terbaik
mereka yang terus bersaing, baik dari segi kecepatan maupun harga.
• Intel
Intel mengeluarkan beberapa jenis procesor pada generasi ini, antara lain :
 Pentium Pro
Pengembangan Pentium Pro dimulai pada tahun 1991 di Oregon dan
diperenalkan pada 1 November 1995. Pentium Pro merupakan processor
RISC murni dan dioptimasi untuk pemrosesan 32 bit pada Windows NT
atau OS/2. Processor ini menggunakan Soket 8 pada Motherboard.
 Pentium II
Dengan nama sandi “Klamath”, Processor ini diperkenalkan 7 Mei 1997
dan menggunakan modul SECC (Single Edge Contact Catridge) yang lebih
familiar dengan Soket 1. Pentium II tersedia dalam 233, 266, 300, 333,
400, 450 dan 500 MHz (dan terus berkembang dengan kecepatan yang
lebih tinggi).
Pentium II berbentuk kotak plastik persegi empat yang besar, yang berisi
CPU dan cache. Juga terdapat sebuah controller kecil (S82459AB) dan
kipas pendingan dengan ukuran yang besar.
 Pentium II Celeron
Awal 1998, Intel mempunyai masa yang sulit dengan Pentium II yang
agak mahal. Banyak pengguna membeli AMD K6-233, yang menawarkan
unjuk kerja sangat baik pada harga yang layak. Maka Intel membuat merk
CPU baru yang disebut Celeron. Processor ini sama dengan Pentium II
kecuali cache L2 yang telah dilepas. Processor ini dapat disebut Pentium
II-SX. Catridge Celeron sesuai dengan Slot 1 dan bekerja pada bus sistem
66 MHz. Clock internal bekerja pada 266 atau 300 MHz.
 Pentium II Celeron A : Mendocino
Type Processor ini, baik kecepatan maupun bentuknya, mirip dengan
Pentium II. Yang membedakan adalah penambahan cache L2 sebesar 128
Kb didalam catridgenya, yang memberikan unjuk kerja yang amat baik,
karena cache L2 bekerja pada kecepatan CPU penuh.
 Pentium II Celeron PPGA : Soket 370
Processor ini menggunakan Soket 370 baru untuk celeron dan dikemas
dalam Plastic Pin Grid Array (PPGA). Soket PPGA 370 terlihat seperti soket
7 tradisional dan memiliki 370 pin.
 Pentium II Xeon
Pada 26 Juli 1998, Intel mengenalkan catridge Pentium II baru yang diberi
nama Xeon. Ditujukan untuk penggunaan server dan pemakai high-end.
Xeon menggunakan konektor baru yang disebut Slot Two. Perbedaan
utama antara Xeon dan Pentium II lainnya adalah besar cache L2 yang
terintegrasi dapat mencapat 2 Mb
 Pentium III – Katmai
Pada bulan Maret 1999 Intel mengenalkan kumpulan MMX2 baru yang
ditingkatkan dengan perintah grafis (diantaranya 70 buah perintah).
Perintah ini disebut Katmai New Instructions (KNI) / Perintah baru Katmai
atau SSE. Perintah ini ditujukan untuk meningkatkan unjuk kerja game 3D
– seperti teknologi 3Dnow! AMD. KNI diperkenalkan pada Pentium III 500
MHz baru. Processor ini sangat mirip dengan pentium II. Menggunakan
Slot 1, dan hanya berbeda pada fitur baru seperti pemakaian Katmai dan
SSE.
Pentium III Xeon (dengan nama sandi Tanner) diperkenalkan 17 Maret
1999.

Gambar 17 Processor Generasi Keenam dari Intel
• AMD
Pada generasi ini, AMD mengenalkan AMD K6-3 yang merupakan K6 model 9
dengan nama sandi “Sharptooth,” yang mungkin mempunyai cache tiga
tingkat. Kecepatan clock Processor ini adalah 400 MHz dan 450 MHz.
7. Generasi Ketujuh
Pada generasi ini, pertarungan antara Processor-processor tercepat, utamanya
antara Intel dan AMD semakin menghangat. Masing-masing produsen mengeluarkan
Processor terbaik mereka.
• AMD
Processor AMD utama yang sangat menggemparkan, Athlon (K7)
diperkenalkan Agustus 1999. Athlon dapat mengungguli Pentium III pada
frekwensi yang sama.
Athlon menggunakan Soket khusus (Slot A) dalam pemasangannya karena
AMD tidak memiliki lisensi untuk menggunakan rancang bangun Slot 1,
sehingga rangkaian logika controller datang dari Digital Equipment Corp.
Spesifikasi Athlon adalah :
- Memiliki clock 600 MHz pada versi pertama
- Memiliki cache L2 mencapai 8 Mb (Minimum 512 Kb)
- Memiliki cache L1 sebesar 128 Kb
- Beirsi 22 juta transistor (Pentium III mempunyai 9,3 Juta)
- Memiliki kecepatan ram hingga 200 MHz (Peningkatan hingga 400 MHz
diharapkan kemudian)
- Dapat menangani dan menyusun kembali hingga 72 perintah secara
serentak (Pentium III dapat melakukan 40, K6-2 hanya 24)
- Unjuk kerja FPU yang hebat dengan tiga perintah serentak dan satu
GFLOP pada 500 MHz (1 milyar perintah bilangan floating-point tiap detik)
dengan 80 bit bilangan floating-point.
Athlon akan memberi persaingan Intel dalam segala lapisan termasuk server,
yang dapat dibandingkan dengan processor Xeon.

Gambar 18 Processor Generasi Ketujuh dari AMD
• Intel
Pada generasi ini, Intel berupaya keras untuk menghadang laju AMD dengan
mengeluarkan Processor Pentium 4 dengan kecepatan minimal 1,4 GHz, dan
terus berkembang sampai saat ini.

Gambar 19 Generasi Processor
2. Motherboard

Gambar 20 Motherboard
Motherboard atau “papan ibu” dan biasa juga disebut dengan “Mainboard”
adalah komponen terbesar yang terdapat dalam sebuah Process Device.
Fungsi motherboard secara keseluruhan adalah tempat utama untuk
memasang peripheral lain, seperti Processor, Memori, VGA Card, dan lainlain.
Seperti processor, motherboard juga memiliki beberapa produsen,
diantaranya adalah : Intel, Asus, Iwill, Abit, DFI, Gigabyte, dan masih banyak
lagi.
Motherboard terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
• Soket Processor
Soket processor berfungsi untuk menancapkan Processor ke motherboard.
Ada beberapa jenis Soket yang tersedia, bergantung kepada jenis Processor
yang dapat dipasang. Jenis-jenis soket tersebut adalah :
Socket CPU Yang sesuai
Jumlah
Pin
DIP 8088 dan 8086 40
Socket 3 386 168
Socket 5 486 dan Pentium Klasik (P54C) 321
Socket 7 Pentium, MMX, K5, 6x86, K6, IDT
Winchip, 6x86MX, K6-2
321
Socket 8 Pentium Pro 387
Slot One Pentium II 242
Slot One Pentium II (bus sistem 100 MHz)
Pentium III (bus sistem 100 dan 133
MHz)
242
Slot One Celeron 242
Socket 370 Celeron yang di-Socket 370
Slot Two Pentium II Xeon, Tanner 330
Socket 423 Pentium IV 423

Gambar.21 Tabel Jenis Soket Processor

Gambar 22 Soket 370 dan Soket A, Serupa tapi tak sama
• Chipset
Chipset berfungsi untuk mengontrol motherboard secara keseluruhan.
Frekwensi bus, jenis processor, slot ekspansi dan kapasitas memori juga
amat bergantung pada chipset. Seperti motherboard dan processor, chipset
juga memiliki berbagai produsen dan jenis, diantaranya adalah : OPTi, UMC,
Ali (ACER Laboratories Inc), SiS, VIA dan Intel.
• Slot RAM
Terdapat beberapa jenis Slot RAM, diantaranya adalah DIP, 30 Pin, 72 Pin
dan 168 pin serta Slot RIMM untuk RDRAM
• Slot Ekspansi
Slot ini berfungsi untuk menempatkan peralatan tambahan yang berfungsi
sebagai sarana komunikasi antara peralatan input / output dengan
motherboard, misalnya untuk VGA Card, Sound Card, Modem, dan lain-lain.
Jenis-jenis Slot Ekspansi adalah :
- ISA (Industri Standard Architecture) 8 bit dan 16 bit
- EISA (Extended ISA) 32 Bit
- MCA (Micro Channel Architecture) 32 Bit
- VL-Bus (VESA Local Bus) 32 Bit
- PCI (Peripheral Component Interconnect) 32 Bit
- AGP (Accelerated Graphic Port) 64 Bit
- CNR (Communication and Network Riser)

Gambar 23 Bagian-bagian Motherboard
• Port IDE , FDD Serial dan Paralel
Port ini digunakan untuk pemasangan Hard Disk (IDE Port), Floppy disk drive
(FDD Port) dan sarana komunikasi dengan perangkat lain (Serial Port) serta
untuk pemasangan printer dan scanner (Paralel Port atau LPT Port)
• BIOS (Basic Input Output System)
BIOS berfungsi untuk menginisialisasi dan mengkonfigurasi peripheral
utamanya dalam proses input dan output. Kedudukan BIOS berada diantara
perangkat keras dan Sistem Operasi komputer (Windows, DOS, Linux, OS/2,
dan lain-lain). Semua perintah yang berasal dari sistem operasi, misalnya
menulis ke disket atau membaca CDROM, ditampung dulu oleh BIOS.
• Slot Power
Secara garis besar, slot power supply yang biasa digunakan terbagi 2 jenis,
yaitu AT dan ATX.
3. Memori
Secara garis besar, memori dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :
1. First Level (L1) Cache
Memori yang bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling dekat
dengan processor (lebih spesifik lagi: dekat dengan blok CU [control unit]).
Penempatan Cache di processor dikembangkan sejak PC i486. Memori di
tingkat ini memiliki kapasitas yang paling kecil (hanya 16 Kb), tetapi memiliki
kecepatan akses dalam hitungan nanodetik (sepersemilyar detik). Data yang
berada di memori ini adalah data yang paling penting dan paling sering
diakses. Processor AMD Athlon memiliki cache L1 sebesar 128 Kb.
2. Second Level (L2) Cache
Memori L2 Cache ini terletak di motherboard (Lebih spesifik lagi : modul
COAST : Cache On A Stick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti memori
module yang dapat diganti-ganti tergantung motherboardnya), penempatan
L2 Cache ini banyak digunakan pada motherboard 486 atau Pentium klasik.
Akan tetapi ada juga yang terintegrasi langsung dengan motherboard, atau
ada juga yang terintegrasi dengan processor module. Kapasitas L2 lebih
besar dari L1 cache, ukurannya berkisar antara 128 Kb – 2 Mb. Namun L2
cache memiliki kecepatan akses yang lebih lambat dibandingkan dengan L1
cache.

Gambar 24 Alur Data Memori
3. Memori Module
Memori yang biasa terlihat dipasang pada motherboard adalah memori modul
tersebut. Memori module ini memiliki kapasitas yang berkisar antara 4Mb –
512 Mb. Kecepatan aksesnya juga berbeda, ada yang berkecepatan 80 ns, 60
ns, 66 MHz (15ns), 100 MHz (10ns), 133 MHz (7,5 ns) dan saat ini telah
dikembangkan 200 dan 400 MHz.
Memori module ini terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a. SIMM (Single In-Line Memory Module)
Single pada SIMM ini dimaksudkan dalam penomoran pin. Pada
penampakan fisiknya, pin dan pin yang berada tepat dibaliknya memiliki
nomor yang sama.
SIMM dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah pin, yaitu :
 30 pins
- Pertama kali dibuat dalam modul 8 FPM (Fast Page Mode), yang
memiliki kecepatan 80 ns
- Maksimal bandwidth (lebar jalur data) : 176 Mb/sec
 72 pins
- FPM yang berkecepatan 70 ns
- EDO (Extended Data Output) yang berkecepatan 60 ns, maksimal
bandwidth 264 Mb/sec

Gambar 25 SIMM
b. DIMM (Dual In-Line Memori Module)
Dual berarti kedua sisi dari penampakan fisik ini menunjukkan bahwa dua
buah sisi menjalankan sekuens proses masing-masing, namun masih
mendukung satu proses utama yang sama.
Menurut proses pembuatannya, DIMM menggunakan sistem DRAM
(Dynamic RAM).
Sistem DRAM ini juga mengalami berbagai perkembangan, antara lain:
 Synchronous DRAM (SDRAM). Jenis DRAM ini memperbaiki kecepatan
akses data yang tersimpan. Modul EDO RAM dapat dibawa ke
kecepatan tertinggi 75 MHz, sedangkan SDRAM dapat dibawa ke
kecepatan 100 MHz pada sistem yang sama. SDRAM ini juga dapat
dikembangkan lebih jauh, diantaranya :
 PC 100 RAM, yaitu SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus
100 MHz
 PC 133 RAM, yang merupakan SDRAM untuk sistem bus 133 MHz
 ECC RAM (Error Checking and Correction RAM), yang merupakan
SDRAM untuk kebutuhan server yang memiliki kinerja yang berat.
Jenis SDRAM ini dapat mencari kerusakan data pada sel memori
yang bersangkutan dan langsung dapat memperbaikinya.

Gambar 26 DIMM
 Burst EDO RAM (BEDO RAM) adalah jenis EDO yang memiliki
kemampuan Bursting, semula dikembangkan untuk menggantikan
SDRAM, tetapi karena prosesnya yang asinkron dan hanya terbatas
sampai 66 MHz, praktis BEDO RAM ditinggalkan.
 Rambus DRAM (RDRAM) dikembangkan oleh RAMBUS Inc. RDRAM ini
memiliki jalur data yang sempit (8 bit) tetapi keinierjanya tidak dapat
diungguli oleh DRAM jenis lain karena memiliki Memori Controller yang
dipercanggih. Tentunya hanya motherboard yang mendukung RAMBUS
saja yang bisa memakai DRAM ini, seperti Motherboard untuk AMD K7
Athlon.
 SyncLink DRAM (SLDRAM) dibuat karena untuk memakai RDRAM ini
harus membayar royalti kepada RAMBUS Inc. Hal ini dirasakan sangat
mahal bagi pengembang motherboard. Dengan kecepatan 200 MHz,
dan bandwidth maksimum 1600 Mb/sec cukup untuk mengkanvaskan
perkembangan RAMBUS DRAM
 Double Data Rate RAM (DDRAM) dikembangkan karena kebutuhan
transmisi data sangat tinggi.
4. Expansion Card
Expansion card adalah card-card tambahan yang terpasang pada komputer dan
memiliki berbagai fungsi. Contoh card-card yang sering digunakan adalah :
1. VGA Card
VGA Card berfungsi untuk menghubungkan dan mengolah output yang
berupa data ke monitor, agar dapat ditampilkan oleh monitor. Peningkatan
kualitas CPU secara keseluruhan juga amat bergantung kepada jenis VGA
card yang digunakan. Jika komputer hanya digunakan sebatas dokumen
pengolahan data, operasi pada spreadsheet atau untuk “surfing” internet,
jenis dan kualitas VGA yang “biasa-biasa saja” sudah memadai. Tetapi jika
komputer banyak digunakan untuk aplikasi 3D berat atau bermain game
dengan kualitas gambar yang tinggi, maka kualitas VGA card mutlak
diperlukan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada saat memilih sebuah video
card adalah :
a. RAMDAC
RAMDAC adalah sebuah chip yang mengkonversikan grafik PC kedalam
sinyal analog merah, hijau, biru, yang digunakan oleh monitor. Semakin
cepat RAMDAC dari sebuah kartu grafis, semakin halus gambar yang
dihasilkan (semakin bagus kualitasnya).
b. Accelerator chip
VGA Card yang dilengkapi dengan accelerator chip akan meringankan
beban processor. Usahakan accelerator yang digunakan mendukung 32
bit.
c. Type Bus
Ada 4 type bus yang biasa digunakan oleh VGA card, yaitu ISA, VL-bus,
PCI dan AGP. Type bus yang saat ini populer adalah type bus slot AGP
karena memiliki daya akselerasi lebih cepat dan sempurna untuk
digunakan oleh game-game dan gambar 3D.
d. Video Memori
Secara prinsip, semakin besar video memori, semakin cepat gerakan
animasi yang dihasilkan dan termasuk meringankan beban processor
untuk memproses grafik yang berat. Di pasaran, tersedia slot AGP video
card dari 4 MB, 8 MB, 16 MB, 32 MB sampai dengan 64 MB

Gambar 27 VGA Card dengan slot AGP
2. Sound Card
Sound card berfungsi untuk memproses output berupa suara dan musik yang
kemudian diteruskan kepada speaker. Sound card juga dapat digunakan
sebagai alat input untuk Joystick yang digunakan untuk bermain game.
Perkembangan sound card juga semakin berkembang dari tahun ke tahun.
Saat ini sound card bukan hanya digunakan untuk bermain game, tetapi juga
menyemarakkan aplikasi-aplikasi multimedia, seperti ensiklopedia, program
pendidikan dan pengajaran dan program presentasi. Bahkan saat ini sound
card dapat dimanfaatkan untuk
penggunaan komunikasi seperti telepon VoIP (Voice over Internet Protocol),
Teleconverencing dan lain-lain. Secara umum, pemilihan sound card
bergantung pada kemampuan pemrosesan suara (16 bit atau 32 bit), jenis
suara (analog atau digital) dan support terhadap speaker (stereo atau
surround).

Gambar 28 Sound Card yang dilengkapi dengan penjelasan output
3. NIC (Network Interface Card)
NIC atau biasa disebut card LAN (Local Area Network), saat ini telah menjadi
suatu peralatan standard, khususnya bagi pendidikan dan perkantoran yang
telah menerapkan sistem jaringan sebagai salah satu upaya pemberdayaan
komputer secara menyeluruh. Fungsi card LAN atau NIC adalah untuk
menghubungkan antara dua atau lebih komputer agar komputer-komputer
tersebut dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

Gambar 29 NIC Jenis 10 MBps
4. TV / Radio Tuner
Menonton televisi dan mendengarkan radio saat ini juga dapat dilakukan
dengan menggunakan komputer. Cukup dengan menambahkan TV dan Radio
card dan menghubungkan card tersebut dengan antena televisi maupun
radio.
5. MPEG Card
Untuk komputer-komputer generasi ketiga dan keempat, dimana memiliki
keterbatasan dalam sumber daya VGA Card, dapat menggunakan card ini
untuk tetap dapat menikmati film kesayangan mereka
5. Memori Eksternal (Storage Device)
Memori eksternal berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data secara
permanen (tidak seperti memori internal, dimana data dapat hilang apabila catu
daya ke komponen tersebut diputuskan). Media penyimpan ini terbagi atas :
1. Floppy Disk
Secara fisik, floppy yang saat ini sering digunakan terbagi atas 2 jenis, yaitu
5,25 inchi dan 3,5 inchi , dimana masing-masing ukuran memiliki 2 type
kapasitas, yaitu Double Density (DD) dan High Density (HD)
Disket diputar pada kecepatan 300 rpm (Double Density) atau 360 rpm (High
Density). Sewaktu disk berputar, head dapat bergerak keluar atau ke dalam
sekitar 1 inchi, menulis sekitar 40 atau 80 track.
Floppy Disk 5,25 inchi



Gambar 30 Floppy Disk Drive 5,25 Inch dan Karakteristiknya
Floppy Disk 3,5 inchi


Gambar 31 Floppy Disk Drive 3,5 Inch dan Karakteristiknya
2. Hard Disk
Hard Disk memiliki prinsip kerja yang sama dengan Floppy Disk dan juga
memiliki fungsi sebagai penyimpan data. Yang membedakan antara Hard Disk
dan Floppy Disk adalah bentuk fisik dan kapasitas penyimpanan data serta
kecepatan aksesnya. Sesuai dengan namanya (Hard yang berarti Keras),
media penyimpanan data dalam hard disk menggunakan media logam dan
dapat terdiri dari beberapa plat sehingga mampu menyimpan data yang lebih
banyak. Kapasitas penyimpanan hard disk rata-rata adalah 120 MByte sampai
dengan 100 Gbyte.

Gambar 32 Bentuk fisik Hard Disk
3. CDROM
Media penyimpanan semakin hari mengalami kemajuan dengan amat pesat.
Dengan CDROM ini, besar data yang mampu dimasukkan menjadi berkali-kali
lipat dibandingkan dengan floppy. Juga daya tahan media ini lebih baik
dibandingkan dengan floppy. Jenis CDROM bergantung kepada kecepatan
putarnya, misal : CDROM 12 x berarti memiliki kecepatan putaran 12 x
kecepatan putar floppy.
Saat ini CDROM juga telah mampu merekan ke dalam format CD dan biasa
disebut dengan CD RW (Read-Write).

Gambar 33 Bentuk fisk CDROM

Lanjut Booo......

Mikrotik Router

1. MENGENAL ROUTER

1.1. Internetworking

Menyambungkan computer dengan computer lain dapat dilakukan dengan cara laangsung menggunakan kabel jaringan ataupun dengan peralatan tambahan. Jika anda ingin menyambungkan beberapa computer di dalam satu ruangan sudah pasti anda memerlukan peralatan penyambung seperti hub atau switch.

Router adalah peralatan yang bekerja pada layer 3 OSI dan sering digunakan menyambungkan jaringan luas ( WAN ) atau untuk melakukan sgnentasi Layer 3 di LAN. WAN seperti halnya LAN juga beroperasi di layer 1, 2 dan 3 OSI sehingga router yang digunakan untuk menyambungkan LAN dengan WAN harus mampu mendukung.

1.2. PC Router

Mikrotik Router OS adalah software router yang dapat digunakan pada peralatan embedded ( minimum system ) maupun menggunakan PC. Mikrotik Router OS dibangun dengan menggunakan kernel Linux, berbagai macam software pengelolan jaringan dan dikemas menjadi satu dengan proprietary software dan diproduksi oleh Mikrotik di Latvia.

Mikrotik Router OS mampu menggunakan protocol WAN seperti ISDN, PPP, Frame Relay maupun penggunaan komunikasi secara synchronous maupun asyncrounus dengan dukungan berbagai kartu tambahan dari pihak ketiga. Mikrotik Router OS selain dapat berfungsi sebagai router juga dilengkapi dengan fungsi-fungsi firewall, tunneling, bridging dan IP security.

Mikrotik Router OS memiliki kemampuan pengamanan jaringan menggunakan firewall yang bias digunakan secara “statefull” maupun “stateless”. Kemampuan paket tracking mikrotik memungkinkan administrator untuk melakukan monitoring jaringan dan melakukan analisa dan troubleshooting.

Mikrotik mampu difungsikan sebagai proxy server dengan dukungan Squid. Proxy server ini dapat digunakan secara normal maupun secara transparent. Fungsi keamanan proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara acces ke tujuan.


2. INSTALASI MIKROTIK OS

2.1. Installasi Mikrotik OS Dari CD – Room

Sebelum anda memulai proses installasi Mikrotik OS terlebih dahulu setting BIOS Setup pada PC anda agar first boot dari CD-Room.

Setelah “Boot Device Order” dirubah, simpan kemudian letakkkan CD Room Mikrotik OS pada drive CDROOM dan boot ulang computer. Setelah booting maka computer akan mengunakan CDROOM sebagai boot media pertama dan tampilan pada gambar sebagai berikut :

  1. Booting melalui CDROOM :

  1. Setelah proses booting akan muncul menu pilihan paket software yang akan diinstall. Paket system merupakan paket utama yang mengatur system operasional Mikrotik, pilih sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan dalam pembuatan paket Router.


Untuk memilih semua paket dapat dilakukan dengan memilih”a” atau “m” jika anda hanya ingin menginstall secara minimum atau Mikrotik system saja.Setelah anda memilih anda dapat segera melakukan instalasi dengan menekan “i” dan akan muncul menu seperti dibawah ini :

- Do you want to keep old configuration ? [ y/n] ketik Y

- Continue ? [ y/n] ketik Y

Jika anda memilih”y” maka konfigurasi dan lisensi yang pernah dipasang didalam harddisk tersebut akan disimpan dan dapat digunakan lagi oleh mikrotik saat booting pertama setelah proses instalasi. Jika pada harddisk telah tersedia lisensi level 1 kebawah, dan anda memlih “y” mikrotik tidak akan memperdulikan dan menghapus lisensi tersebut. Anda dapat mendapatkan kembali lisensi level 1 tersebut kembali menggunakan account server diwebsit mikrotik.

Setelah itu proses installasi system dimulai, disini kita tidak perlu membuat partisi hardisk karena secara otomatis dia akan membuat partisi sendiri.

Proses Installasi


  1. Setelah proses installasi selesai maka kita akan di minta untuk merestart system, tekan enter untuk merestart system.


5. Setelah computer booting kembali ke system mikrotik, akan ada pilihan untuk melakukan check system disk, tekan “ y “


6. Setelah itu akan muncul menu login

Mikrotik login = admin

Password = ( kosong , enter saja )


  1. Untuk software license tekan“ y “ . Lalu enter beberapa kali sampai muncull prompt untuk command line.

Prompt command line


BAB II

PERINTAH DASAR

Basic Command

Summary on executing the commands and navigating the menus

Command

Action

command [Enter]

Executes the command

[?]

Shows the list of all available commands

command [?]

Displays help on the command and the list of arguments

command argument [?]

Displays help on the command's argument

[Tab]

Completes the command/word. If the input is ambiguous, a second [Tab] gives possible options

/

Moves up to the base level

/command

Executes the base level command

..

Moves up one level

""

Specifies an empty string

"word1 word2"

Specifies a string of 2 words that contain a space

2.2. Commands

log/ -- System logs
quit -- Quit console
radius/ -- Radius client settings
certificate/ -- Certificate management
special-login/ -- Special login users
redo -- Redo previously undone action
driver/ -- Driver management
ping -- Send ICMP Echo packets
setup -- Do basic setup of system
interface/ -- Interface configuration
password -- Change password
undo -- Undo previous action
port/ -- Serial ports
import -- Run exported configuration script
snmp/ -- SNMP settings
user/ -- User management
file/ -- Local router file storage.
system/ -- System information and utilities
queue/ -- Bandwidth management
ip/ -- IP options
tool/ -- Diagnostics tools
ppp/ -- Point to Point Protocol
routing/ -- Various routing protocol settings
service/ -- IP services
socks/ -- SOCKS version 4 proxy
arp/ -- ARP entries management
upnp/ -- Universal Plug and Play
dns/ -- DNS settings
address/ -- Address management
accounting/ -- Traffic accounting
the-proxy/ --
vrrp/ -- Virtual Router Redundancy Protocol
pool/ -- IP address pools
packing/ -- Packet packing settings
neighbor/ -- Neighbors
route/ -- Route management
firewall/ -- Firewall management
dhcp-client/ -- DHCP client settings
dhcp-relay/ -- DHCP relay settings
dhcp-server/ -- DHCP server settings
hotspot/ -- HotSpot management
ipsec/ -- IP security
web-proxy/ -- HTTP proxy

BAB III

SETTING IP ADDRESS, GATEWAY & NAME SERVER

3.1 IP Address

Sebelum kita mengkonfigurasi IP Address dan proses routing terlebih dahulu kita check apakah interface ( ether )sudah terdeteksi atau belum. Jika eternet card kita sudah plug and play dalam system mikrotik maka secara otomatis akan muncul.

Bentuk perintah konfigurasi IP address :

Ip address add address = { ip address / netmask }

Interface = { nama interface, ether 1 atau ether 2 bila ada 2 network card }

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik] ip address> add address 10.0.0.217/24 
[admin@MikroTik] ip address> add address 192.168.0.254/24
[admin@MikroTik] ip address> print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
  #   ADDRESS            NETWORK         BROADCAST       INTERFACE
  0   10.0.0.217/24      10.0.0.217      10.0.0.255      Public
  1   192.168.0.254/24   192.168.0.0     192.168.0.255   Local
[admin@MikroTik] ip address>

Perintah ip address print adalah untuk melihat hasil dari konfigurasi.

3.2 Gateway

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip route add gateway ={ ip gateway }

Contoh Konfigurasi :

[admin@MikroTik] ip route> add gateway=10.0.0.1
[admin@MikroTik] ip route> print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic, J - rejected,
C - connect, S - static, R - rip, O - ospf, B - bgp
    #     DST-ADDRESS        G GATEWAY         DISTANCE INTERFACE
    0 ADC 192.168.0.0/24                                    Local
    1 ADC 10.0.0.0/24                                Public
    2 A S 0.0.0.0/0          r 10.0.0.1         0      Public
[admin@MikroTik] ip route>

Perintah ip route print adalah untuk melihat routing table.

3.3 Name Server

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip dns set primary-dns= { dns utama }

Secondary-dns={ dns kedua }

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]> ip dns set primary-dns=213.85.50.120 secondary-dns=213.85.50.121
[admin@MikroTik]>ip dns print

Perintah ip dns print adalah untuk melihat hasil dari konfigurasi dns

BAB IV

SETTING ROUTING

Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya baik dari LAN ke LAN atau ke WAN sehingga host-host yang ada pada sebuah network bias berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.

Tujuan dari routing adalah agar paket IP kita dikirim sampai pada target, begitu juga paket IP yang ditujukan untuk kita samapai dengan baik. Target atau destination ini bias berada dalam 1 jaringan ataupun berbeda jaringan baik secara topologis maupun geografis.

4.1 Routing Static

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip route add dst-address= {ip network atau ip host yang dituju }

Gateway= {ip gateway untuk melewati paket }

Contoh konfigurasi :

Artinya tujuan network 192.168.0.0/24 lewat gateway 10.0.0.1

4.2 Routing untuk 2 ISP

Routing untuk 2 ISP atau lebih ini bias kita analogikanm ketika kita dihadapkan pada masalah pemakaian 2 atau lebih koneksi, salah satu permasalahannya juga adalah apabila 2 ISP pertama memberikan bandwith yang berbeda dengan ISP yang kedua, hal ini bias kita lakukan dengan mikrotik yaitu dengan membagi balanced paket data ( Static Equal Cost Multi-Path Routing ).

Contoh perintah konfigurasi :

Ip route add gateway=192.168.1.1,192.168.2.1,192.168.2.1

Catatan:

Perintah diatas mendefinisikan bahwa besar bandwidth dari gateway 192.168.2.1 lebih besar 2 kali lipat dari bandwidth yang didapat dari gateway 192.168.1.1, jadi bias dirtikan untuk routing lebih dari 1 ISP ini harus diketahui besar bandwidth mana yang lebih besar yang diberikan setelah itu kita bias masukkan konfigurasi seperti diatas.

BAB V

NETWORK ADDRESS TRANSLATION &

TRANSPARENT PROXY SERVER WITH WEB PROXY

Network Address Translation ( NAT )

Misi awal internet adalah sebagai jaringan komunikasi non profit. Pada awalnya, internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini menjadi maslah sekarang dan dimasa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan di internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP Address biasanya terjadi di jaringan computer perusahaan dan LAN-LAN di lembaga pendidikan.

IP Address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah dan eksklusif. Tidak sembarang orang sekarang ini mendapatkan IP Address Public dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat IP Address. Logika sederhana untuk penghematan IP Address ialah dengan men-share suatu nomor IP Address Public ke computer client lainnya. Atau dengan kata lain beberapa computer bias mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP Address Public. Salah satu mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT).

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip firewall nat add chain=srcnat

Action=masquerade

Out-interface= {ether yang langsung terhubung ke internetlangsung atau public }

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]> ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

Perintah ip firewall nat print adalah untuk melihat table nat

Transparent Proxy Server

Proxy Server merupakan program yang dapat mempercepat akses ke suatu web yang sudah diakses oleh computer lain, karena sudah disimpan didalam chaching server.

Transparent Proxy menguntungkan dalam management client, karena system administrator tidak perlu lagi melakukan setup proxy disetiap browser computer client karena redirection dilakukan otomatis disisi server.

Bentuk perintah konfigurasi :

1. Setting web proxy

· Ip proxy set enabled=yes

Port= { port yang mau digunakan }

Maximal-client-connections=1000

Maximal-server-connections=1000

· Ip proxy direct add src-address = {network yang akan di NAT }

Action=allow

· Ip web-proxy set parent-proxy={proxy parent/optional}

Hostname={nama host untuk proxy/optional}

Port={port yang mau digunakan}

Src-address={address yang akan digunakan untuk koneksi ke parent proxy/default 0.0.0.0 }

Transparent-proxy=yes

Max-object-size={ukuran maximal file yang akan disimpan sebagai cache/default 4096 in kilobytes}

Max-chache-size={ukuran maximal harddisk yang akan dipakai sebagai penyimpanan file chache / unlimited | none| 12 in megabytes}

Cache-administrator={email administrator yang kan digunakan apabila proxy error, status akan dikirim ke email tersebut}

Enabled=yes

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]>ip proxy set enabled=yes port=3128 maximal-client-connecions=1000 maximal-server-connectons=1000

[admin@MikroTik]>ip proxy direct add src-address=192.168.0.0/24 action=allow

Ip web-proxy print adalah untuk melihat hasil konfigurasi web-proxy

Ip web-proxy monitor adalah untuk monitoring kerja web proxy

  1. Setting firewall untuk transparent proxy

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip firewall nat add chain=dstnat

Protocol=tcp

Dst-port=80

Action=redirect

To-ports={port proxy}

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik]>ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port80 action=redirectto ports=3128

Ip firewall nat>print adalah untuk melihat setting firewall untuk transparent proxy

BAB VI

DHCP SERVER

DHCP merupakan singkatan dari Dynamic HostConfiguration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC di client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Address. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan IP Address untuk client.

Bentuk perintah konfigurasi :

Ip dhcp-server setup

Dhcp server interface ={interface yang digunakan }

Dhcp server space ={network yang akan di dhcp}

Gateway for dhcp network ={IP gateway }

Address to giveout = {range IP address}

Dns servers ={name server}

Lease time ={waktu sewa yang diberikan}

Contoh konfigurasi DHCP server :

/ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.0.10-172.16.0.20
/ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/12 gateway=172.16.0.1
/ip dhcp-server add interface=wlan1 address-pool=dhcp-pool
 

Contoh konfigurasi DHCP Client :

/ip dhcp-client add interface=wlan1 use-peer-dns=yes \ add-default-route=yes disabled=no
[admin@Server] ip dhcp-client> print detail
Flags: X - disabled, I - invalid
 0   interface=wlan1 add-default-route=yes use-peer-dns=yes status=bound
     address=172.16.0.20/12 gateway=172.16.0.1 dhcp-server=192.168.0.1
     primary-dns=159.148.147.194 expires-after=2d23:58:52
[admin@Server] ip dhcp-client>

BAB VII

BANDWIDTH MANAGEMENT

QoS memegang peranan sangat penting dalam hal memberikan pelayanan yang baik pada client. Untuk itu kita memerlukan bandwidth management untuk mengatur tiap data yang lewat, sehingga pembagian bandwidth menjadi adil.

Dalam hal ini Mikrotik RouterOs juga menyertakan paket software untuk management bandwidth..

Contoh Implementasinya seperti dibawah ini :

· Cara 1

Bentuk perintah konfigurasi :

Queue simple add name={nama}

Target-addresses={ip address yang dituju}

Interface={interface yang digunakan untuk melewati data}

Max-limit={out/in}

Contoh konfigurasi :

[admin@MikroTik] queue tree> add name=ClassA parent=Local max-limit=2048000
[admin@MikroTik] queue tree> add name=ClassB parent=ClassA max-limit=1024000
[admin@MikroTik] queue tree> add name=Leaf1 parent=ClassA max-limit=2048000 \
\... limit-at=1024000 packet-mark=packet_mark1 priority=8
[admin@MikroTik] queue tree> add name=Leaf2 parent=ClassB max-limit=1024000 \
\... limit-at=256000 packet-mark=packet_mark2 priority=7
[admin@MikroTik] queue tree> add name=Leaf3 parent=ClassB max-limit=1024000 \
\... limit-at=768000 packet-mark=packet_mark3 priority=8
[admin@MikroTik] queue tree> print
Flags: X - disabled, I - invalid
 0   name="ClassA" parent=Local packet-mark="" limit-at=0 queue=default
     priority=8 max-limit=2048000 burst-limit=0 burst-threshold=0
     burst-time=0s
 
 1   name="ClassB" parent=ClassA packet-mark="" limit-at=0 queue=default
     priority=8 max-limit=1024000 burst-limit=0 burst-threshold=0
     burst-time=0s
 
 2   name="Leaf1" parent=ClassA packet-mark=packet_mark1 limit-at=1024000
     queue=default priority=8 max-limit=2048000 burst-limit=0
     burst-threshold=0 burst-time=0s
 
 3   name="Leaf2" parent=ClassB packet-mark=packet_mark2 limit-at=256000
     queue=default priority=7 max-limit=1024000 burst-limit=0
     burst-threshold=0 burst-time=0s
 
 4   name="Leaf3" parent=ClassB packet-mark=packet_mark3 limit-at=768000
     queue=default priority=8 max-limit=1024000 burst-limit=0
     burst-threshold=0 burst-time=0s
[admin@MikroTik] queue tree>

· Cara 2

  1. Browse IP Router lewat Internet Browser
  2. Masuk ke menu simple Queues

Lalu isi seperti yang direncanakan :

Keterangan :

· Name : Nama untuk class

· Out-limit : Bandwidth yang keluar atau uplink

· In-Limit : Bandwidth yangmasuk atau downlink

· Target-Ip : IP Address yang dituju

· Interface : Ethernet yang digunakan untuk keluar datamenuju target IP

· Time : Waktu yang diberikan untuk pemakaian bandwidth

· Days : Hari yang diberikan untuk pemakaian Bandwidth



Lanjut Booo......